JAKARTA, MENARA62.COM – Bangun sinergi dan keselarasan dalam menjalankan fungsi kearsipan dan literasi, Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) Muhammad Syarif Bando kunjungi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Senin (11/11/2019). Kunjungan kerja tersebut diterima langsung oleh Plt Kepala ANRI, M Taufik beserta jajarannya.
Sebelumnya, Plt Kepala ANRI telah melakukan kunjungan serupa ke PNRI. Dengan demikian ini adalah kunjungan balasan dari Kepala PNRI.
Dalam keterangan persnya, Kepala PNRI Muhammad Syarif Bando menjelaskan ada dua makna yang terkandung dalam kunjungan tersebut. Pertama bahwa masyarakat harus tahu, secara konsepsional dan filosofis, baik arsip maupun perpustakaan merupakan produk peradaban yang akan menentukan masa depan suatu bangsa.
“Semakin baik arsip dan perpustakaan maka akan semakin jelas peradaban bangsa tersebut,” katanya.
Kedua, sesuai Undang-Undang Kelembagaan yaitu UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, persoalan perpustakaan dan kearsipan telah ditetapkan sebagai urusan wajib mendasar dan hampir 100 persen (kecuali Yogyakarta dan Sumsel) yang menggabungkan dua lembaga tersebut menjadi satu. Jadi secara de facto, ANRI dan PNRI adalah induk dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan baik di tingkat kota/kabupaten maupun tingkat propinsi.
“Kami harus memastikan bahwa mekanisme kerja kita baik ditingkat pusat maupun daerah sudah berjalan dengan baik, karena kita sama-sama bertanggungjawab membina dan mengelola arisp maupun perpustakaan sesuai kaidah yang berlaku secara internasional,” tambah Syarif.
Hubungan antara ANRI dengan PNRI diibaratkan sebagai pesawat dengan dua sayap. Kedua sayap tersebut tentu memiliki fungsi yang sama-sama penting dan harus saling menunjang.
“Kedepan, kita akan menjadi sebuah pesawat yang harus berfungsi bersama, terus terbang bersama untuk membangun peradaban Indonesia di masa yang akan datang,” tutur Syarif Bando.
Sementara itu, Plt. Kepala ANRI, M. Taufik menambahkan pentingnya sinergi guna mencapai cita-cita Indonesia maju.
“Dengan tema ini (Sinergi) kita akan selalu bersinergi, berelaborasi kedua substansi kita dan implementasi kita berkolaborasi sehingga akan mencapai Indonesia maju sesuai harapan Presiden,” katanya.
Kunjungan Syarif Bando ke ANRI juga berkaitan erat dengan kegiatan Serah Terima Arsip Statis, Serah Terima Hasil Pengawasan Kearsipan, dan Serah Terima Pekerjaan Jasa Kearsipan.
Tiga rangkaian acara tersebut dilakukan secara bersamaan agar totalitas pengelolaan kearsipan di lingkungan PNRI terwujud dan terjadi percepatan perubahan penyelenggaraan kearsipan ke arah yang lebih baik. Percepatan ini sengaja dilakukan agar PNRI yang serumpun dengan ANRI dapat segera bangkit pengelolaan kearsipannya dalam kondisi atau tingkat yang ideal.
“Percepatan ini akan menjadi model kepada binaan kita, terutama di kearsipan bagaimana akselerasi pertumbuhan kearsipan, harus ditumbuhkembangkan,” terang M. Taufik.
Sedangkan khusus untuk Serah Terima Arsip Statis PNRI, hal ini sebagai bentuk kepedulian bersama dalam upaya ikut berperan serta melestarikan dan memanfaatkan arsip statis sebagai memori kolektif bangsa. Serah terima arsip statis ini merupakan momentum yang sangat berharga karena mewariskan jejak sejarah bangsa Indonesia.
Adapun arsip statis PNRI yang diserahkan ke ANRI terdiri dari Peraturan Kepala PNRI, LAKIP, dan MoU dan lasin-lain sebanyak 51 nomor (7 boks/0,7 Meter Linier). Arsip tersebut merupakan memori yang sangat penting bagi masyarakat saat ini dan generasi mendatang karena menggambarkan sejarah bangsa.
Dengan diserahkannya arsip statis, PNRI telah mewariskan informasi yang sangat berharga untuk proses pembelajaran di masa mendatang.