27.8 C
Jakarta

ASDP  : Hingga H-5, Trafik Truk Logistik dari Jawa ke Sumatera Naik 24 Persen

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan terus meningkatkan koordinasi dan sinergitas yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan pelabuhan, khususnya di Merak-Bakauheni dalam rangka menekan pergerakan orang selama periode larangan mudik pada 6-17 Mei, demi menekan penyebaran Covid-19 di masa Angkutan Lebaran.

Selama masa larangan mudik telah diatur bahwa ASDP melalui koordinasi dengan instansi dan pihak terkait pada wilayah kerjanya masing-masing tetap melayani angkutan logistik untuk menjaga pasokan di daerah tetap stabil, dan juga penumpang dengan kriteria khusus.

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi saat menerima kunjungan kerja pemantauan arus mudik dan jalur transportasi di Merak – Bakauheni oleh Ketua DPR Puan Maharani, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Doni Monardo, Kapolda Banten Rudy Heriyanto, dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di Terminal Eksekutif Sosoro-Merak, Banten pada Minggu (9/5) siang.

“Dalam rangka pengendalian transportasi selama masa Angkutan Lebaran kami telah melakukan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan Kementerian Perhubungan, Kepolisian, Kesehatan Pelabuhan, dan seluruh stakeholder agar kebijakan pelarangan mudik ini dapat berjalan efektif.  Dan sesuai dengan pesan top leader, bahwa upaya pengendalian transportasi serta meminimalisir pergerakan masyarakat untuk mudik, harus dilakukan secara tegas dan manusiawi,” tutur Ira.

Dirut ASDP  Indonesia Ferry, Ira Puspadewi memberikan penjelasan soal antisipasi periode peniadaan mudik di Pelabuhan Merak

Berdasarkan data Posko Merak-Bakauheni terlihat bahwa aktifitas pergerakan kendaraan dan penumpang mengalami penurunan signifikan terhitung mulai berlakunya larangan mudik pada 6 Mei 2021 atau H-7, dan diperkirakan akan berlangsung hingga 17 Mei 2021.

“Untuk layanan angkutan truk logistik tetap berjalan normal, khususnya untuk pendistribusian bahan pokok dan logostik lainnya. Sejak awal pandemi Covid-19 kami konsisten tetap melayani angkutan barang. Selain itu juga layanan bagi penumpang kriteria khusus yang dikecualikan dalam larangan mudik ini,” kata Ira lagi.

Data logistik berdasarkan Posko Merak, terhitung mulai 28 April 2021 (H-15) hingga 8 Mei 2021 (H-5) jumlah truk yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni berjumlah 31.271 unit atau naik 24 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 25.299 unit truk. Kenaikan trafik truk dikarenakan pergerakan angkutan logistik yang diberi kebebasan penuh dimana tahun ini tidak diterapkan aturan pembatasan kendaraan truk melintas di jalan tol, yang biasanya diterapkan pada H-4 sampai dengan H+4 Lebaran.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan arahan agar seluruh pemangku kepentingan di Pelabuhan Merak-Bakauheni agar lebih meningkatkan pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan agar selama periode Angkutan Lebaran ini aspek keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat dapat terjaga dengan baik.

“Ini menyangkut keselamatan bersama, maka sinergi dan koordinasi yang kuat sangat penting. Protokol kesehatan harus benar-benar diperhatikan dan dijaga,” kata Kapolri Jendral Listyo.

Ketua DPR RI Puan Maharani turut mengapresiasi  telah terjalinnya koordinasi dan sinergitas antara seluruh instansi yang berjalan dengan baik, khususnya di Pelabuhan Merak – Bakauheni ini, hal ini terlihat dengan adanya penurunan pergerakan penumpang dan kendaraan di lintasan penyeberangan tersibuk ini.

“Kami memahami, keinginan masyarakat untuk tetap mudik masih cukup tinggi. Karena itu perlu ditingkatkan mitigasi dan antisipasi, bagaimana jaga diri kita agar tidak menulari orang terdekat, mulai dari keluarga kita. Penyekatan harus dilakukan dengan pendekatan humanis, dan yang terpenting protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat, khususnya di titik-titik lokasi wisata,” ujarnya.

Menurutnya, penyekatan berlapis harus dilakukan supaya tidal terjadi antrian di jalan.

“Antisipasi pengetatan dengan lebih kuat juga harus dilakukan pada H-1 atau pada saat takbiran, karena keinginan masyarakat untuk tetap keluar mudik masih relatif tinggi. Pastikan tidak ada perbedaan implementasi kebijakan pengetatan di lapangan, dan jangan sampai menimbulkan kebingungan masyarakat di lapangan,” ujar Puan menjelaskan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan agar dilakukan penguatan-penguatan dalam koordinasi dan sinergi antarinstansi agar dipastikan tidak ada pergerakan pemudik, baik dari Jawa ke Sumatera dan sebaliknya.

“Sudah kita lihat trennya, arus keberangkatan tertinggi sebelum tanggal 6 Mei kemarin. Mereka ini akan kembali, sehingga akan terjadi pergerakan setelah Lebaran. Arus balik ini yang harus kita jaga, perhatikan agar pelaksanaan screening test Antigen/Genose bisa lebih ditingkatkan, sehingga dapat meminimalisir penyebaran Covid-19,” ujarnya.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!