Bekasi, Menara62.com – Program renovasi gratis yang menyasar warga kurang mampu, oleh CEO Maswindo Bumi Mas, Aswin Yanuar. Kini diperoleh warga di perumahan Nirwana, Bekasi Timur. Kamis (16/10) sore.
Renovasi rumah di Bekasi, ialah renovasi ketujuh dari sebelas rumah yang rencananya akan dirampungkan renovasinya tahun 2020. Seluruh biaya diambil dari dana pribadi pemuda yang akrab disapa kak Aswin, oleh followernya yang berjumlah ratusan ribu ini.
Kali ini warga yang beruntung mendapat bantuan renovasi gratis itu, ialah Selly dan ibunya. Selly yang ditemui, mengaku tak menyangka melihat kondisi rumahnya setelah direnovasi.
Sebelumnya rumah yang dulu bercat biru muda itu sudah retak-retak dan amat membahayakan ia beserta sang ibu.
“Dinding rumah bisa roboh kapan saja, ada lubang di atap yang mengakibatkan hujan masuk ke dalam rumah,” ujar Selly yang sehari-hari berjualan sosis di depan rumahnya.
Ketiadaan dana membuat Selly urung untuk merenovasi rumah peninggalan almarhum ayahnya itu. Awalnya Selly berharap Aswin dan tim bisa merenovasi dinding dan lantainya saja.
“Tapi kini rumah yang hadir justeru mewah dan jauh dari ekspektasi kami,” tutur Selly Sambil meneteskan air mata.
Renovasi rumah Selly menghabiskan dana sebesar 98 juta rupiah. Semua biaya renovasi rumah, termasuk milik Selly ini diambil dari kantong pribadi Aswin sendiri.
“Bahan-bahan yang digunakan diupayakan yang terbaik,” ujar pemuda berusia 31 tahun itu.
Di sela-sela penyerahan hasil renovasi rumah kepada warga ini. Aswin menuturkan alasannya bersedekah renovasi ialah hendak berbagai untuk sesama. Apalagi ia juga merasakan pernah tingga di rumah yang tidak nyaman.
Saat kecil Aswin pernah tinggal di pinggir kali bersama keluarganya.
“Saya juga dulu hidupnya susah jadi saya kepengen bantu orang lain Mas,” jelas Aswin.
Lahir dari keluarga yang tidak berkecukupan tahun 1989. Aswin kecil tinggal di sebuah rumah pinggir kali di Sidoarjo bersama ayah ibu dan saudara-saudaranya beberapa tahun. Sang ayah yang berprofesi sebagai supir, sulit untuk membangun rumah yang layak bagi isteri dan ketiga anaknya saat itu.
“Kehidupan saya waktu kecil susah, kami tinggal di kampung yang berada di pinggir kali. Saking miskinnya, saya dan tiga saudara sering makan dalam satu piring, agar makanan cukup untuk bertiga, ibu kami selalu menyuapi,” kenang Aswin.
Saat sekolah dasar, Aswin mengenang, orangtuanya kerap tidak ada biaya untuk membeli seragam baru saat kenaikan kelas. Menyiasati kesulitan itu, ibunya menjahit baju dan tas sang kakak untuk dipakai oleh Aswin.
“Seragam saya selalu dapat dari kakak, lalu jika ke sekolah sering sekali kami tidak ada uang jajan,” kenangnya.
Kini setelah membangun perusahaan sendiri dengan ratusan kantor cabang, Aswin berjanji untuk membantu sesama.
Kepada anak muda di Indonesia, Aswin berpesan agar selalu berjuang dan semangat dalam membangun usaha. Terapkan lima hal dalam hidup agar mampu sukses dalam setiap hal.
“Bagi anak muda yang baru merintis usaha, percaya dirilah, rintis usahamu dengan selalu berinovasi. Prinsip saya dalam hidup ini ialah selalu memikul tanda tanya. Selalu ingin mencari tahu hal baru. Ada ilmu yang saya dapat dari teman Jerman saya yakni see, watch, observation, learn, and action,” pesan Aswin kepada para pemuda Indonesia.
Aswin juga berpesan, jangan selalu mengukur semua hal dengan materi. Di saat muda, perbanyak pengalaman dan jejaring pertemanan.
“Kegagalan jangan jadikan penyesalan tapi pelajaran,” tukas Aswin yang kini memiliki aset miliaran rupiah.