32.1 C
Jakarta

Atasi Persoalan Pendidikan di Daerah, UMY Dampingi Guru Produksi Siaran Radio Edukasi

Baca Juga:

Fajar Junaedi
Fajar Junaedi
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Pada masa pandemi Covid-19, persoalan yang muncul pembelajaran jarak jauh adalah susahnya sinyal dan keterbatasan biaya memiliki perangkat gawai serta membeli paket data. Di daerah pegunungan, sinyal seluler susah diakses. Sementara itu, beberapa materi pembelajaran sebenarnya bisa diajarkan kepada siswa dengan memanfaatkan teknologi radio, sehingga akan menghemat penggunaan paket data internet.

Berpangkal dari permasalahan yang dihadapi siswa, orang tua siswa, dan guru ini, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisiatif mendirikan radio komunitas untuk edukasi di Kulon Progo. Inisiatif ini dijalanankan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Radio Edukasi.

Salah satu program yang dilakukan adalah dengan memfasilitasi para guru untuk memproduksi program siaran radio. “Agar program KKN terus berkesinambungan, program utama yang dijalankan mahasiswa adalah membantu para guru agar bisa memproduksi program siaran radio,” jelas Dr. Fajar Junaedi, dosen pembimbing lapangan tim 1 KKN Radio Edukasi UMY, Kamis (28/1/2021).

Sebelum KKN mahasiswa telah mengikuti serangkaian workshop yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengembangan Masyarakat (LP3M) UMY. “Mahasiswa telah menguasai materi tentang cara fasilitasi, penulisan naskah program radio, produksi program dan bahkan produksi konten podcast juga,” tambah Fajar.

Sebagai bukti kemampuan mahasiswa, tim 1 KKN UMY berhasil mendampingi para guru di Sekolah Dasar  (SD) Muhammadiyah Penggung, Kokap, Kulon Progo. Melalui workshop produksi program radio yang dilakukan di SD Muhammadiyah Penggung, Rabu (27/1). Tim ini terdiri dari Amalia Nur Shafira (Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris), Nurfitria Hidayati (Program Studi Pendidikan Bahasa Arab), Dhea Kurniawati (Program Studi Manajemen), Al Indrawan Putra (Program Studi Hubungan Internasional), Verensia Vista Monzalsha (Program Studi Hubungan Internasional kelas Internasional, Mohamad Hilman Nurhakim (Program Studi Farmasi), dan Luthfia (Program Studi Teknik Sipil).

Dengan adanya workshop dan pendampingan, diharapkan para guru bisa menghasilkan program siaran edukasi yang nantinya disiarkan melalui Radio Suara Edukasi yang dirintis oleh sekolah dengan pendampingan dari UMY. Selain membuat program radio, para guru juga diajak memproduksi podcast. “Kami berharap, radio bisa digunakan untuk pembelajaran di sekolah dan program yang disiarkan melalui podcast bisa tersebar ke seluruh Indonesia, sehingga produksi siaran edukasi para guru di SD Muhammadiyah Penggung bisa digunakan di berbagai sekolah lain juga,” ujar Mohammad Hilman dalam workshop.

Kepala divisi pengabdian mahasiswa LP3M UMY, Dr. Aris Slamet Widodo memberikan apresiasinya terhadap semangat berbagi dan filantropi mahasiswa peserta KKN. “Mengapa kami di UMY memilih menjalankan program KKN radio edukasi tentu saja karena kebutuhan nyata masyarakat di masa pandemi adalah mendapatkan akses pendidikan yang sama. Di sinilah UMY bergerak, hadir dengan nyata untuk mengabdi,” pungkasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!