29 C
Jakarta

Autofagi Saat Puasa, Detoks Alami untuk Tubuh

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Bulan Ramadan yang penuh berkah membawa kesempatan emas untuk meningkatkan kesehatan tubuh. dr. Erika Diana Risanti, M.Sc., Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), memaparkan manfaat puasa yang tidak hanya sebagai ibadah tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan.

 

“Tahukah Anda bahwa puasa memicu proses alami dalam tubuh yang disebut dengan autofagi?” ujarnya Sabtu (1/3/2025).

 

Autofagi atau autophagy berasal dari bahasa Yunani yang berarti “memakan diri sendiri.” Namun, jangan khawatir, proses ini bukanlah sesuatu yang buruk. Sebaliknya, autofagi merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan dan memperbaiki sel-sel yang rusak sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan bugar.

 

Ketika seseorang berpuasa, tubuh mulai kehabisan energi dari makanan terakhir yang dikonsumsi. Sebagai respon, tubuh memanfaatkan cadangan energi dan melakukan pembersihan seluler. Sel-sel yang sudah tua, rusak, atau tidak berfungsi akan dihancurkan dan didaur ulang menjadi bagian yang lebih sehat dan dapat dimanfaatkan kembali oleh tubuh.

 

Manfaat utama dari proses autofagi ini antara lain:

1. Mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

2. ⁠Memperlambat proses penuaan dan menjaga tubuh tetap muda.

3. ⁠Meningkatkan daya tahan tubuh.

4. ⁠Membantu mencegah kanker dengan membuang sel yang berpotensi berbahaya.

 

Dosen Kedokteran UMS itu menjelaskan bahwa ketika tubuh kekurangan energi akibat puasa, tubuh akan mencari sumber energi lain, salah satunya melalui proses autofagi. Sel-sel yang sudah tua atau tidak berfungsi akan dihancurkan dan energi dari sel tersebut akan digunakan kembali. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa puasa Ramadan dapat meningkatkan energi sel tubuh melalui peningkatan jumlah mitokondria.

 

“Mitokondria adalah mesin sel yang menghasilkan ATP, sumber energi bagi sel. Ketika seseorang berpuasa, jumlah mitokondria bisa meningkat, yang artinya tubuh lebih berenergi. Selain puasa, olahraga juga bisa memicu peningkatan jumlah mitokondria,” ungkapnya.

 

Erika juga memberikan tips kesehatan selama Ramadan agar manfaat puasa lebih optimal dan tubuh tetap segar, berikut beberapa tipsnya:

1. Konsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka.

2. Hindari makanan yang mengandung banyak minyak (gorengan) serta makanan manis berlebihan.

3. Menurut Kementerian Kesehatan, konsumsi gula dalam sehari maksimal 50 gram, atau kurang lebih 4 sendok makan.

4. Batasi konsumsi garam dan perbanyak minum air putih.

5. Lakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau stretching. Sebaiknya berolahraga menjelang berbuka untuk menjaga energi.

 

“Harapan saya, puasa ini tetap kita niatkan sebagai ibadah yang diperintahkan oleh Allah. Namun, setelah kita belajar lebih dalam, ternyata puasa juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan,” tutupnya.

 

Dengan demikian, lanjutnya setelah Ramadan, masyarakat diharapkan lebih sehat dan bugar serta mendapatkan manfaat optimal dari ibadah puasa ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua dalam menyambut bulan suci Ramadan. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!