SOLO, MENARA62.COM – Mengawali Tahun Pelajaran 2025/2026, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKG) Gugus Kyai Mojo, Kecamatan Pasarkliwon, Dinas Pendidikan Kota Surakarta, menggelar kegiatan KKG awal semester I di Pendopo Kecamatan Pasarkliwon, Kamis (24/7).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kepala sekolah, guru kelas 1–6, serta guru PJOK dari sekolah-sekolah se-Gugus I Kyai Mojo. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyamakan persepsi dan menyampaikan informasi penting terkait implementasi kurikulum baru pasca dihapusnya Kurikulum Merdeka.
Ketua K3S Gugus Kyai Mojo, Asmuni, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini penting sebagai respons atas berbagai perubahan dalam kebijakan pendidikan. Salah satunya adalah penerapan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025 yang menjadi landasan pelaksanaan kurikulum baru.
“Aspek yang perlu dipahami guru mencakup Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP), 8 standar pendidikan, penerapan pembelajaran mendalam (deep learning), hingga pengenalan KKA (Kegiatan Kesiswaan Adaptif),” jelas Asmuni.
Dalam pembinaan dinas, Pengawas Gugus I Kyai Mojo, Dra. Sri Wahyuni, M.M., menyampaikan sejumlah poin penting, termasuk tentang Pendidikan Perubahan Iklim sebagai bagian dari kurikulum baru. Pendidikan ini menekankan prinsip relevansi, keaktifan, aksi nyata, dan pendekatan holistik.
“Pendidikan perubahan iklim perlu mengangkat isu-isu nyata yang ada di sekitar sekolah, seperti polusi udara dan banjir, serta dilaksanakan melalui intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler,” jelasnya dalam sesi paparan yang ditampilkan melalui tayangan slide.
Selain itu, para guru juga diperkenalkan dengan program baru 7 Kegiatan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) yang menjadi bagian dari pembentukan karakter peserta didik yang unggul dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para pendidik di lingkungan Gugus Kyai Mojo semakin siap menghadapi dinamika kebijakan pendidikan, sekaligus mampu mengimplementasikan kurikulum baru secara menyeluruh dan berdampak. (*)
