JAKARTA, MENARA62.COM– Babad Lombok karya Nurul Lita dan Edhu Bagus, siswa SMA Negeri Kuripan, Nusa Tenggara Barat terpilih menjadi karya terbaik dalam ajang Apresiasi Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) 2017 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Karya tersebut berhasil menyisihkan 371 proposal sinopsis yang diterima panitia.
Saat menyerahkan hadiah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan mencari sejarah, kemudian merekam dalam bentuk video adalah bagian dari cara generasi muda mengenal sejarah bangsanya.
“Oleh karena itu saya sangat apresiasi dengan kegiatan ini. Merekam dan membuat karya sendiri dalam bentuk video, saya yakin akan menambah rasa nasionalisme generasi muda,” papar Mendikbud, Senin (16/10/2017).
Diakui penyusunan sejarah memiliki ruang kosong yang bisa diisi oleh anak-anak muda dengan memanfaatkan teknologi digital.
Selain Babad Lombok, tim juri juga menetapkan Sultan HB IX Tokoh 1000 Umat Di Yogyakarta Untuk Indonesia yang merupakan karya Shuhaib Abdul Karim dan Muhammad Sulchan Fathoni, siswa MAN 1 Yogyakarta sebagai juara 2. Lalu Dr Ferdinand Lumbang Tobing Dokter Revolusioner Pemersatu Bangsa, karya Arief Ramadhan dan Anngie Claraesta, siswa SMANegeri Matauli Pandan, Sumatera Utara sebagai juara 3.
LKAS 2017 mengangkat tema Kita Indonesia dengan topic sejarah tokoh local, sejarah peristiwa local, dan sejarah social dan budaya. Dari 372 proposal yang masuk, terjaring 30 proposal dari 30 tim yang berasal dari berbagai propinsi. Ke-30 tim tersebut kemudian mengikuti workshop terkait bagaimana membuat film documenter sejarah mulai dari mengenal metode dasar penelitian sejarah, pengembangan ide, dan kreasi sejarah, praktik perekaman, editing hingga produksi film documenter.
Penulis: Maharani
