JAKARTA, MENARA62.COM – Guna memajukan peran bahasa dan sastra Indonesia di ranah nasional dan internasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar rangkaian acara Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) tahun 2024. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini rangkaian acara BBS diselenggarakan secara hibrida, melibatkan partisipasi daring dan luring untuk menjangkau lebih banyak kalangan di seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia serta menciptakan keselarasan pemahaman antargenerasi dan antarkelompok terhadap nilai-nilai kebinekaan dengan menjunjung bahasa Indonesia,” ujar Ganjar Harimansyah, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra dalam Taklimat Media Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2024 yang berlangsung Sabtu (26/10/2024).
BBS tahun ini dirayakan dengan mengusung tema “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas”. Dengan tema tersebut, seluruh elemen masyarakat diajak untuk merenungkan “kecerdasan berbahasa” para pejuang pergerakan Angkatan 1928 melalui berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan sebagai ajang untuk bertukar gagasan, berkompetisi, dan berbagi apresiasi serta informasi.
BACA JUGA: Badan Bahasa Manfaatkan Potensi AI untuk Lestarikan Bahasa Daerah |
Tema “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas” lanjut Ganjar juga sejalan dengan harapan bangsa Indonesia untuk meraih cita-cita Generasi Emas 2045 dalam rangka menyongsong 100 tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia.
“Badan Bahasa bersama seluruh satuan kerja di bawahnya, baik yang berada di pusat maupun di balai atau kantor bahasa yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam aneka kegiatan dalam rangka perayaan dan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2024,” katanya.
Rangkaian BBS Tahun 2024
Adapun rangkaian kegiatan BBS Tahun 2024 meliputi: Pertama, kegiatan Penghargaan Sastra Kemendikdasmen. Penghargaan Sastra Kemendikdasmen merupakan penghargaan yang diberikan kepada para sastrawan yang memiliki karya sastra berkualitas dan konsisten dalam berkarya. Penghargaan ini diselenggarakan sejak tahun 1989 untuk memberikan apresiasi pada karya-karya sastra Indonesia yang membawa manfaat dan pengaruh positif dalam pembangunan karakter bangsa serta kepada sastrawan Indonesia yang secara konsisten mendedikasikan hidupnya dalam dunia sastra dan memberikan inspirasi bagi sastrawan lainnya.
“Calon penerima penghargaan diusulkan oleh para penerbit, komunitas, perorangan, dan balai/kantor bahasa di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra pada kesempatan yang sama.
BACA JUGA: Badan Bahasa dan Komisi X DPR RI Dorong Pemutakhiran KBBI Edisi VI |
Penghargaan ini terdiri atas lima kategori, yaitu novel, naskah drama, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan kumpulan esai sastra.
Kegiatan ke-2 adalah Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional. Ini merupakan apresiasi yang diberikan oleh Badan Bahasa pada lembaga-lembaga yang memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Sikap positif terhadap bahasa Indonesia tersebut diwujudkan dengan adanya kemauan setiap lembaga untuk mengutamakan bahasa Indonesia di ruang publik dan dalam dokumen lembaga berdasarkan hasil pembinaan yang telah dilakukan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra maupun balai/kantor bahasa.
“Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional diberikan sebagai upaya penguatan bagi lembaga binaan yang tersebar di setiap provinsi agar terlibat aktif dalam program pengutamaan bahasa negara,” lanjut Imam.
Kegiatan ke-3 adalah Anugerah Tokoh Cermat Berbahasa Indonesia. Anugerah ini diberikan kepada individu yang memiliki kepedulian, sumbangsih, dan pengaruh terhadap pembinaan bahasa Indonesia. Selain itu, anugerah ini ditujukan untuk memberikan keteladanan, motivasi, dan menumbuhkan sikap peduli terhadap bahasa dan sastra .
Lalu kegiatan ke-4 adalah Apresiasi Giat UKBI Adaptif Merdeka. Imam mengatakan sejak tahun 2021 Badan Bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan program Giat UKBI Adaptif Merdeka yang ditujukan kepada pelajar SMP dan SMA sederajat. Dalam rangkaiannya, Badan Bahasa memberikan apresiasi bagi sekolah SMP dan SMA sederajat yang secara aktif menyelenggarakan program Giat UKBI Adaptif Merdeka di sekolahnya.
Karena antusiasme sekolah dan manfaat yang diperoleh oleh peserta didik serta testimoni agar program ini tetap berlanjut, pada tahun 2024 Badan Bahasa tetap melaksanakan program Apresiasi Giat UKBI Adaptif bagi sekolah SMP dan SMA sederajat. Program ini bertujuan agar sekolah memiliki wadah untuk berbagi praktik baik pelaksanaan Giat UKBI Adaptif Merdeka di sekolahnya.
Kegiatan ke-5 adalah Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional. Kegiatan ini diselenggarakan secara rutin setiap tahun sejak 1988 sebagai salah satu upaya meningkatkan sikap apresiatif generasi muda, khususnya siswa di tingkat SMA/SMK/MA terhadap karya puisi. Sebagai sebuah bentuk adaptasi hidup pada era kenormalan baru, sejak 2020, kegiatan ini dilaksanakan dalam format digital. Peserta kegiatan berkarya di rumah saja, merekam karyanya dalam bentuk digital (video), dan mengunggah karyanya untuk dilombakan melalui media YouTube.
“Tahun ini kegiatan dilaksanakan secara hibrida, yakni seleksi awal berupa penilaian video para peserta dan penjurian final berupa penilaian langsung yang dilakukan juri terhadap penampilan musikalisasi puisi para finalis,” ujar Imam.
Ke-6, Festival Film Pendek Berbahasa Daerah. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya melindungi bahasa dan sastra daerah serta memperkaya data bahasa daerah dalam bentuk film. Melalui festival ini, Badan Bahasa memberikan kesempatan bagi para peserta didik, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk mengeskpresikan kreativitas, membuat inovasi, membangun semangat kebinekaan di Nusantara, dan meningkatkan kecintaan terhadap bangsa Indonesia di tengah kebinekaan yang diwujudkan dalam bentuk film pendek berbahasa daerah.
Kegiatan ke-7 adalah Festival Handai Indonesia. Handai Indonesia merupakan jenama yang diberikan oleh Badan Bahasa, Kemendikdasmen kepada warga negara asing yang mampu berbahasa Indonesia serta memahami peradaban, masyarakat, dan kebudayaan Indonesia. Untuk menyediakan wahana unjuk kemahiran dan kreativitas handai Indonesia dalam bertutur dan menulis kreatif dengan menggunakan bahasa Indonesia, Badan Bahasa melalui Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa menyelenggarakan Festival Handai Indonesia (FHI). FHI diselenggarakan sejak tahun 2020.
BACA JUGA: Miskin Kosa Kata, Badan Bahasa Targetkan 200 Ribu Kosa Kata Bahasa Indonesia pada 2024 Ini |
Ada tujuh lomba dalam FHI tahun 2024, yaitu berpidato, bercerita, bernyanyi, berpuisi, berpantun, membawakan reportase, dan bersurat. “Ribuan warga asing mengikuti kegiatan FHI 2024, serratus peserta terbaik kita undang ke Indonesia untuk mengikuti final,” jelasnya.
Kegiatan ke-8 adalah Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional. Kegiatan ini memiliki misi untuk senantiasa melahirkan generasi muda yang siap menerjemahkan dan menyelaraskan cita-cita pemuda angkatan 1928 dalam tindakan nyata sesuai dengan dinamika perkembangan zaman serta mampu memantik peran dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa. Kegiatan ini diikuti oleh generasi muda usia 18 sampai dengan 25 tahun yang diseleksi oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra serta balai/kantor bahasa di seluruh wilayah Indonesia.
Para generasi muda yang menjadi duta bahasa memiliki peran untuk mempromosikan dan mengimplementasikan Trigatra Bangun Bahasa, yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
Kemudian kegiatan ke-9 adalah Lomba Cerdas Mengulas Buku. Salah satu upaya untuk meningkatkan minat baca dan meningkatkan literasi masyarakat adalah dengan kegiatan membaca nyaring (read aloud). Dalam rangka memperingati Hari Membaca Nyaring Sedunia (World Read Aloud Day) dan untuk ikut mendukung kegiatan Gerakan Indonesia Membaca, Badan Bahasa bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional meyelenggarakan kegiatan Lomba Cerdas Mengulas Buku (LCMB).
Kegiatan Lomba CerdasMengulas Buku bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak dan merangsang imajinasi serta kecerdasan anak dalam mengulas buku literasi yang sesuai dengan minat dan usianya. Selain itu, lomba ini bertujuan untuk menyosialisasikan bahan bacaan literasi yang telah disusun oleh Badan Bahasa dan termuat di laman budi.kemdikbud.go.id.
“Kegiatan ini diikuti oleh siswa yang duduk di bangku PAUD, SD kelas rendah, dan SD kelas tinggi,” terangnya.
Kegiatan ke-10 adalah Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra. Kegiatan Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra dilaksanakan sebagai upaya peningkatan literasi siswa penyandang disabilitas netra melalui dongeng. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh minimnya wadah atau media pengembangan diri bagi penyandang disabilitas netra.
Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra diharapkan dapat menjadi alternatif wadah atau media kompetisi dan pembelajaran bagi para siswa penyandang disabilitas netra di Indonesia agar terus berkarya dan mengembangkan diri. Sasaran kegiatan ini adalah siswa setingkat SMP yang bersekolah di sekolah luar biasa atau sekolah inklusi di seluruh Indonesia.
Kegiatan ke-11 adalah Lomba Monolog Pesan Pujangga .Kegiatan Lomba Monolog PesanPujangga yang merupakan akronim dari Pesan sang Pujangga merupakan upaya untuk mengenalkan kembali dan mengapresiasi sastrawan dan karya sastra Indonesia kepada generasi muda. Kegiatan ini hadir di tengah masyarakat untuk meningkatkan ketertarikan generasi muda terhadap sastra Indonesia melalui alih wahana karya sastra para sastrawan Indonesia dalam bentuk monolog.
Pada tahun ini, Lomba Monolog Pesan Pujangga mengangkat tema “Menyelami Karya A.A. Navis” dengan sasaran kegiatan mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia.
Dan kegiatan terakhir adalah kegiatan Menjalin Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang dilaksanakan oleh Badan Bahasa, memperkenalkan secara nasional program unggulan dari tiap-tiap balai/kantor bahasa yang memperlihatkan kekhasan program kebahasaan dan kesastraan di wilayah kerja balai/kantor bahasa. Dari kegiatan ini diharapkan memberi gambaran dari banyak kegiatan balai/kantor bahasa yang memberi makna kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Tema Menjalin Indonesia tahun ini adalah “Peringatan 100 Tahun A.A. Navis”.
Rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra dilakukan secara luas dan menyeluruh melalui seluruh media informasi Badan Bahasa serta balai/kantor bahasa dan ikatan duta bahasa yang tersebar di 31 provinsi. Seluruh rangkaian kegiatan BBS Tahun 2024 ditutup dengan Acara Puncak yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 28 Oktober 2024.
Dalam acara ini dilaksanakan, antara lain, pengumuman hasil kegiatan, penyerahan penghargaan, dan pementasan seni budaya. Selain itu, dalam acara ini diluncurkan produk Badan Bahasa. Rangkaian kegiatan BBS Tahun 2024 diharapkan dapat mempererat persatuan bangsa melalui bahasa dan sastra dan menjadi momentum penting dalam memajukan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, Badan Bahasa berharap bahwa kegiatan ini dapat memperkokoh identitas bahasa Indonesia.
Badan Bahasa mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam BBS 2024. Melalui partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan semangat Sumpah Pemuda dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia dapat semakin ditingkatkan.