32.5 C
Jakarta

Badan Bahasa Kembali Gelar Program MABB, Sediakan 20 Ribu Buku Bacaan Gratis bagi Pemudik

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), kembali menggelar Program Mudik Asyik Baca Buku (MABB). Program yang digagas sejak 2024 lalu tersebut bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi di masyarakat.

Tahun ini, Badan Bahasa menyediakan total 20.000 buku untuk anak-anak dan masyarakat umum baik yang disediakan di gerai baca maupun yang dibagikan secara gratis. Adapun titik lokasi kegiatan terletak di Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Terminal Kalideres, Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, dan Bandara Halim Perdanakusuma. Pada masing-masing lokasi tersebut disediakan sekitar 3.500 buku.

Fokus utama program ini adalah menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan menarik serta edukatif bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jauh. “Dengan adanya titik baca di lokasi-lokasi strategis ini, masyarakat dapat lebih mudah mengakses bahan bacaan berkualitas secara gratis,” terang Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/3).

Pengalaman menarik membaca buku bermutu diharapkan akan menjadi pengalaman yang mengesankan dan akan menjadi kenangan bagi anak-anak serta akan meningkatkan minat baca dan aktivitas literasi. Oleh karena itu, Menteri Mu’ti berharap, lewat buku bacaan bermutu dapat menumbuhkan minat baca sejak dini dan mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai selama perjalanan mudik.

“Ini sebuah acara yang sangat bagus dan sangat mendidik serta memberikan nuansa yang menyenangkan agar para pemudik dapat mengisi perjalannya dengan membaca buku. Kami berharap para pemudik dapat menikmati perjalan dengan gembira dan mendapat inspirasi dari perjalanan mudiknya,” tutur Menteri Mu’ti.

Kolaborasi Lintas Sektor Tingkatkan Literasi

Mudik Asyik Baca Buku (MABB) didukung oleh berbagai pihak, termasuk Perpustakaan Nasional RI, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), serta beberapa penerbit dan komunitas literasi. Dukungan juga diberikan oleh PT Macanan Jaya Klaten, PT Temprina, CV Aldeaz Sejahtera Printing, PT Gramedia, Solo Murni, Arya Duta, Asia Foundation, Pusat Perbukuan, Tripper, Pasflix, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan Dinas Kominfotik DKI Jakarta. Kerja sama lintas sektor ini bertujuan untuk memastikan distribusi buku yang merata dan terselenggaranya kegiatan dengan optimal. Selain menyediakan buku bacaan, dalam acara MABB ini juga akan dilangsungkan sesi interaktif seperti mendongeng, kuis literasi, dan edukasi mengenai pentingnya membaca.

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang membantu mewujudkan program MABB ini. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi menyediakan buku-buku bacaan yang menarik. Buku-buku ini tidak hanya bisa dinikmati secara fisik namun juga bisa diakses secara digital melalui aplikasi Tripper dan Pasflix sehingga makin memudahkan untuk diakses di perjalanan. Semoga aktivitas ini bisa meningkatkan budaya literasi di masyarakat,” ujar Hafidz.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengaku bangga dengan berbagai program inovatif dan bermanfaat yang digagas Kemendikdasmen. Menurutnya, membaca buku bisa menjadi alternatif yang menarik ketika menunggu kereta maupun sebagai ‘teman’ di perjalanan. “Dengan membaca buku, kita dapat mengisi waktu dan juga mendapat ilmu,” tuturnya.

Berkomentar tentang pengadaan buku bacaan bermutu, Hetifah mengatakan hal tersebut bisa menjadi solusi untuk meningkatkan budaya dan minat baca khususnya bagi generasi muda. Ia menilai, buku-buku yang dibagikan pada kesempatan ini sangat menarik bagi anak-anak. Mulai dari desain, format, dan isi ceritananya.

“Buku di sini bagus format desain dan banyak cerita daerah juga yang diangkat dan diterjemahkan tidak hanya ke dalam bahasa Indonesia tapi juga bahasa Inggris. sehingga secara tidak langsung, kita juga menerapkan Trigatra Bangun Bahasa yaitu mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing,” jelas Hetifah.

KAI Dukung Program MABB

PT KAI Daop 1 Jakarta menyambut baik program Mudik Asyik Baca Buku (MABB) 2025 yang diadakan di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir. Sebagai operator transportasi yang melayani ribuan pemudik, PT KAI mendukung inisiatif yang menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih edukatif dan menyenangkan bagi keluarga.

“Kami mengapresiasi upaya Badan Bahasa Kemendikdasmen dalam menghadirkan literasi di tengah masyarakat. Dengan adanya gerai baca di stasiun, kami berharap para pemudik, terutama anak-anak, dapat menikmati perjalanan dengan cara yang lebih bermanfaat,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.

PT KAI juga berkomitmen untuk mendukung kegiatan literasi di lingkungan stasiun dengan menyediakan fasilitas yang nyaman bagi para penumpang. Selain itu, pihaknya siap bekerja sama dalam upaya memperluas akses bacaan bagi masyarakat, sejalan dengan visi menjadikan transportasi publik sebagai ruang yang ramah bagi kegiatan edukatif.

Sementara itu pemantauan di Stasiun Gambir, titik baca MABB yang disediakan di dua lokasi yakni pintu masuk sisi Selatan dan playground mendapatkan antusias masyarakat. Sejumlah anak dan orang dewasa terlihat mendatangi lokasi titik baca untuk mendapatkan buku-buku bacaan gratis.

“Ini beneran gratis? Boleh minta lebih dari satu buku nggak?” ucap Rina, warga yang akan mudik ke Yogyakarta. Bersama sang buah hati yang baru berusia dua tahun, Rina mendapatkan buku bacaan untuk anak dua eksemplar.

Sekretaris Badan Bahasa, Ganjar Harimansyah membacakan buku untuk anak-anak yang hendak mudik di stasiun Gambir

Sekretaris Badan Bahasa, Ganjar Harimansyah mengatakan program MABB sangat penting dan strategis untuk meningkatkan minat baca anak sejak dini. Karena itu rencananya MABB akan menjadi program rutin Badan Bahasa pada momen-momen perjalanan yang padat seperti Idulftri dan Nataru.

“Kita tahu bahwa perjalanan mudik menggunakan kereta api adalah momen kedekatan anak dengan orang tua yang paling panjang. Dan ini adalah kesempatan yang bagus untuk mendekatkan mereka,” katanya.

Memang dalam keseharian, anak dan orang tua sering kali memiliki kebersamaan 24 jam. Namun dalam 24 jam tersebut tidak ada waktu kebersamaan yang benar-benar dekat secara fisik dan emosi sama panjangnya dengan momen mudik.

Ganjar sempat berkunjung ke playground di area dalam stasiun Gambir. Di lokasi tersebut Ganjar sempat berinteraksi dengan anak-anak dan membacakan buku untuk anak-anak.

Kepala Stasiun Gambir Hendra menyambut antusias program MABB. Baginya, membaca buku selain memberi pengalaman berbeda selama perjalanan mudik lebaran, juga bermanfaat untuk meningkatkan literasi masyarakat.

“Dengan gemar membaca maka diharapkan masyarakat terutama pemudik juga mau membaca aturan dan imbauan yang banyak kami pasang di area stasiun,” tandasnya.

Ia berharap program MABB akan menjadi program rutin Kemendikdasmen pada momen-momen padat penumpang seperti Idulfitri dan Nataru. “Kami berharap selain Idulftri, program MABB dibuka juga untuk liburan Nataru. Karena jumlah penumpang juga sama padatnya,” tutup Hendra.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!