JAKARTA, MENARA62.COM — Situasi pandemi corona membuat semua orang harus melakukan social distancing atau jaga jarak, termasuk anak-anak. Sekolah-sekolah memindahkan proses belajar mengajar di rumah masing-masing sampai batas waktu yang belum ditentukan. Setelah lebih dari 1 bulan, banyak orangtua mengeluhkan anaknya yang mulai bosan bermain dan belajar di rumah. Lantas, bagaimana cara mengatasi anak bosan di rumah selama pandemi corona? Berikut tipsnya untuk Anda.
Wajarkah anak merasa mudah bosan di rumah selama masa pandemi?
Ya, ini sangat wajar dan bosan adalah sesuatu yang sangat normal. Sir Ken Robinson menuliskan dalam bukunya berjudul You, Your Child, and School bahwa rasa bosan terjadi saat lingkungan sangat monoton. Tidak hanya itu, rasa bosan juga terjadi ketika tidak ada sesuatu hal yang bisa dilakukan untuk mengalihkan.
Ini juga bisa terjadi bila anak terus menerus melakukan kegiatan monoton dan tidak diberikan kegiatan lain untuk mengalihkan. Orang tua boleh melarang kegiatan tertentu yang mungkin merugikan seperti bermain gawai. Namun, jangan semua dilarang.
Hal ini dilakukan agar anak punya banyak kesempatan untuk mencoba kegiatan lain. Sebaliknya arahkan anak untuk mencoba kegiatan saat karantina di rumah sebagai cara untuk mengatasi anak bosan.
Apakah rasa bosan bisa mengganggu kesehatan mental anak?
Pada dasarnya kesehatan mental anak tidak akan terganggu hanya karena bosan. Kebosanan pada umumnya akan mendorong anak untuk mencari kegiatan lain.
Namun, ketika ia bosan pada satu kegiatan dan dipaksa terus-menerus ia akan sulit konsentrasi pada kegiatan tersebut.
Sebagai contoh, saat anak bosan dengan pelajarannya ia akan mulai berbicara pada teman atau bermain dengan pensilnya. Hal ini bisa dilakukan di sekolah tetapi tidak bisa ia lakukan di rumah. Tidak ada sosialisasi yang bisa mengalihkan rasa bosan yang menyerang.
Akan tetapi, bila kondisi ini berlangsung lama, misalnya berbulan-bulan atau bertahun-tahun, kebosanan yang terus menerus, bisa memengaruhi emosinya, misalnya anak mengalami kecemasan dan merasa tertekan.
Inilah yang membuat orangtua perlu mencari cara untuk mengatasi rasa bosan anak saat di rumah di masa pandemi corona.
Bagaimana cara mengatasi rasa bosan ketika anak di rumah selama pandemi?
Anda bisa mencari kegiatan lain yang bisa dilakukan di rumah, jangan terbatas dengan gadget, karena dampak gadget terlalu lama bisa memberikan dampak, salah satunya pada emosi. Lakukan kegiatan yang mampu dilakukan di rumah, misalnya:
- Masak bersama anak
- Membuat prakarya dengan barang-barang bekas
- Mewarnai atau menggambar
- Membantu pekerjaan rumah
- Bermain peran, cerita
- Menggunting dan menempel
- Olahraga (yoga dan senam)
Bila anak cenderung rewel selama masa pandemi, coba libatkan anak dengan kegiatan sehari-hari. Sebagai contoh ajak anak merapikan bajunya sendiri, memasukkan baju ke mesin cuci, menjemur pakaian, menata meja.
Apakah ini cara yang baik untuk mengatasi rasa bosan anak saat di rumah? Ya, cara ini mampu melatih rasa tanggung jawab anak sesuai usianya, itu membantu anak ada kegiatan rutin yang menyenangkan.
Anda juga bisa melakukan permainan bersama di rumah, misalnya mainan tradisional seperti congklak, ular tangga, atau karet. Permainan ini bisa mengajarkan anak tentang tradisi budaya Indonesia.
Permainan keluarga lain seperti kartu atau ludo dapat menjadi sarana buat mempererat bonding dengan anak. Cara lain, buat permainan yang bisa dilakukan di rumah sesuai dengan usia anak Anda.
Sebagai contoh, tebak gambar atau tebak gerakan, melempar bola ke dalam keranjang, buat panggung boneka bersama, mencari boneka yang disembunyikan di rumah.
Bagaimana orangtua mengendalikan diri agar tidak emosi melihat sikap anak selama pandemi?
Pada masa pandemi, tidak hanya anak yang merasa bosan tetapi juga orang tua, hal ini sering membuat orangtua tidak bisa mengendalikan emosinya. Berikut cara mengatasi untuk orangtua agar tidak emosi selama masa pandemi menghadapi anak bosan di rumah.
- Buat jadwal sehari-hari agar lebih mudah.
- Kurangi ekspektasi, misalnya rumah harus bersih tiap hari, makanan harus ideal tiap saat berbeda, dll. sesuaikan dengan kemampuan Anda.
- Kerja sama dan bagi tugas dengan pasangan dan anak.
- Sempatkan waktu untuk me time, misalnya 30 menit pasangan dengan anak Anda, Anda lakukan hobby sekedar dengar lagu, dan sebaliknya dengan pasangan.
- Lakukan olahraga rutin,misalnya setiap pagi senam atau yoga lewat internet.
Saat kesal, ambil waktu sendiri, lakukan relaksasi bantu minum air putih, tenangkan diri. Berbicaralah dengan anak saat Anda sudah tenang.
Perlukah berkonsultasi ke psikolog ketika anak mulai memberontak karena bosan?
Kalau alasannya bosan dan baru berlangsung beberapa hari, anak tidak perlu dibawa ke psikolog. Cobalah saran-saran di atas untuk membantu, yang terpenting orang tua pun bersikap tenang dalam menghadapinya.
Namun, jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari dan sosialnya seperti tidak mau mengerjakan semua tugasnya atau tidak mau bicara sama siapapun selama 2 minggu, silakan konsultasikan ke psikolog agar diperiksa lebih lanjut. Ini menjadi cara terbaik untuk mengatasi anak bosan di rumah dalam level yang parah. (Hertha Christabelle – hellosehat.com)