27.8 C
Jakarta

Bagaimana Cara Menyusun Program Drone di Perusahaan?

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Drone telah menjadi teknologi yang semakin aksesibel dari hari ke harinya. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya pelaku industri yang sudah menggunakan drone sebagai salah satu alat kerja sehari-hari. Banyak juga perusahaan yang sudah mulai menyusun program drone berskala penuh untuk diintegrasikan ke dalam siklus bisnis mereka.

Mengapa program drone yang baku itu penting?
Dalam bisnis, keputusan untuk membeli dan menggunakan drone sama halnya dengan alat lain. Karena nilainya yang tidak kecil, banyak perusahaan menganggap drone sebagai sebuah investasi alat produksi. Untuk itu, sebagai alat produksi, parameter yang penting untuk dipertimbangkan adalah Return on Investment (ROI). Program drone yang baku dapat meningkatkan ROI dari drone tersebut dengan memaksimalkan potensi & manfaat serta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan.

ROI tersebut dapat meningkat melalui:
1. Efisiensi biaya & waktu yang didapatkan dari penggunaan drone dapat mengurangi biaya pekerjaan secara total (Cost).
2. Berkurangnya risiko pekerja dari kegiatan yang bersifat berbahaya (hazardous) dapat mengurangi biaya pekerjaan tak terduga (Cost).
3. Teknologi drone merupakan teknologi dengan daya tarik tertentu bagi investor, membuat pekerjaan memiliki nilai lebih dan berpotensi mendapatkan penghasilan lebih (Price).

Dengan begitu, program drone yang baku akan memiliki tingkat kompetisi dan manfaat yang lebih besar ketimbang penggunaan drone yang tidak terkelola dengan baik.

Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program drone?

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Compliance: pengguna drone harus memahami peraturan dan perizinan drone yang berlaku di Indonesia. Pengguna drone memiliki kewajiban untuk memenuhi seluruh peraturan yang berlaku. Untuk itu, kepatuhan terhadap regulasi (compliance) menjadi pondasi yang penting di dalam sebuah program drone.
2. Risk Assessment: penggunaan drone tidak terlepas dari risiko-risiko yang timbul dari penggunaan teknologi tersebut. Untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, penilaian risiko harus dilakukan serta rencana mitigasi harus dikembangkan untuk menjamin penerbangan drone yang aman dan selamat.
3. Safety & Quality Assurance: program penjaminan mutu & keselamatan juga menjadi hal yang penting untuk meminimalisir risiko atas kejadian yang merugikan. Bagian ini termasuk prosedur operasi, checklist, laporan kegiatan, serta asuransi. Hal ini tentu juga menjadi pondasi atas sebuah program drone yang baik.

Bagaimana prosesnya?
Proses in-housing program drone dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut:
1. Penentuan Kebutuhan: untuk memastikan drone yang dipilih benar-benar dapat bermanfaat dan sesuai dengan kondisi yang dihadapi perusahaan.
2. Penyusunan Program: termasuk di dalamnya penyusunan dokumen-dokumen terkait kepatuhan terhadap regulasi, penilaian risiko, dan program jaminan mutu & keselamatan.
3. Pengadaan: termasuk pengadaan barang yang dilakukan oleh tim pengadaan baik melalui proses tender maupun penunjukan langsung, serta pengadaan operator baik dari karyawan eksisting maupun rekrutmen karyawan baru.
4. Pelatihan: untuk memberikan kemampuan operasi kepada operator, serta pemahaman operator terhadap program drone yang dimiliki perusahaan.
5. Implementasi: pelaksanaan program drone oleh tim yang sudah dibentuk oleh perusahaan.
6. Evaluasi & Penyempurnaan Berkelanjutan: dilakukan untuk memastikan program drone dapat beradaptasi sesuai dengan kondisi yang dihadapi perusahaan.

Dengan pengalaman yang Terra Drone Indonesia sudah peroleh selama 7 tahun terakhir, Terra Drone Indonesia dapat membantu perusahaan untuk melalui siklus pengembangan program drone di perusahaannya baik untuk perusahaan yang baru berencana menggunakan drone maupun perusahaan yang sudah memiliki program drone di perusahaan. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!