“…dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung (bahagia).”
(Q.S. Al-Baqarah: 189)
Tidak ada yang lebih membahagiakan seorang hamba, selain mendapatkan karunia nikmat berupa limpahan kasih sayang dari Rabb-nya. Ketika rahmat-Nya tercurah, maka kehidupan ini terasa indah. Ketika kasih sayang-Nya terlimpah, hidup akan penuh berkah.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana agar rahmat atau kasih sayang Tuhan tercurah bahkan melimpah ruah kepada kita?
Dari penelusuran penulis atas sejumlah ayat al-Qur’an, jawaban atas pertanyaan tersebut adalah: Ketaatan. Ya, hanya dengan ketaatan kepada Sang Khalik, karunia rahmat-Nya akan melimpah, kasih sayang-Nya akan tercurah mengiringi hari-hari kita.
Rahmat atau kasih sayang ini sangat luas maknanya. Solusi atas segala persoalan hidup, rezeki yang datang tanpa diduga merupakan bagian dari rahmat Allah. Sebagaimana firman-Nya yang termaktub dalam Q.S. Ath-Thalaq ayat 2-3: “…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya…”
Pada ayat tersebut Allah SWT. memberikan garansi kepada siapa saja yang taat kepada-Nya, yakni bertakwa dengan setia menjalankan perintah dan seruan-Nya, serta penuh keteguhan dan kesabaran menjauhi larangan-Nya, akan diberikan jalan keluar atas setiap persoalan yang menimpanya, serta diberikan rezeki dari jalan dan dengan cara yang tidak disangka-sangka. Selanjutnya, buah dari ketaatan itu, yaitu sikap tawakkal kepada Allah, akan menghadirkan kecukupan dalam setiap aspek kehidupan yang dijalaninya.
Sungguh, betapa bahagianya orang-orang yang taat kepada Allah. Allah akan selalu hadir untuknya, selalu menemaninya, terus-menerus mengulurkan ‘tangan-Nya’, menenangkan hatinya ketika dirundung masalah, menenteramkan batinnya ketika didera persoalan, mendamaikan jiwanya ketika diliputi kesedihan.
Bahagianya ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, hanya dirasakan oleh mereka yang menjalankan ibadah penuh rasa cinta kepada Sang Khalik dan kekasih-Nya, yakni Rasulullah Saw. Taat yang membahagiakan adalah ketika ibadah bukan karena keterpaksaan, tetapi karena kesadaran. Taat yang membahagiakan adalah ketika menjalankan syariat-Nya karena cinta, bukan karena takut. Taat yang membahagiakan adalah ketika seluruh aktivitas kehidupan yang kita jalani hanya mengharap rida-Nya, bukan karena pamrih kepada manusia.
Ruang Inspirasi, Ahad (5/7/2020).