YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo menaruh rasa hormat dan kekaguman yang sangat tinggi kepada Buya Syafii Maarif. Bagi Bambang Soesatyo, Buya Syafii adalah tokoh sekaligus guru bangsa yang selalu membimbing dan memberikan inspirasi.
“Jujur, saya bisa terpilih menjadi Ketua DPR RI tak terlepas dari nasihat dan petuah yang beliau sampaikan kepada saya selama ini. Tanpa itu, mungkin saya belum bisa mencapai posisi tinggi seperti ini dalam dunia politik. Karena saya menimba ilmu dan kearifan dari Buya, Insya Allah saya akan tetap berada di garis politik kebajikan,” kata Bambang Soesatyo saat memberikan sambutan pada peluncuran buku ‘Ahmad Syafii Maarif sebagai Seorang Jurnalis’ di Yogyakarta, Sabtu malam (24/2/2018).
Bamsoet — panggilan akrab Bambang Soesatyo, mengatakan selama ini masyarakat mengetahui ketokohan Buya Syafii sebagai cendekiawan, tokoh agama, ulama, dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah. Sedang ketokohan sebagai seorang jurnalis tidak banyakdiketahui publik.
“Padahal sejak usia muda beliau adalah seorang jurnalis. Pernah menjadi korektor atau redaktur di Suara Muhammadiyah. Beliau juga anggota Persatuan Wartawan Indonesia, sama seperti saya,” kata Bamsoet.
Sebagai orang yang pernah menggeluti dunia jurnalistik, Bamsoet punya kekaguman tersendiri kepada Buya Syafii. “Analisis dan tulisan Buya sangat tajam dan mendalam. Keberpihakannya kepada kebenaran dan keadilan jauh melampaui para jurnalis pada umumnya. Lebih dari itu, Buya adalah sosok negarawan yang istiqomah membela kebinekaan dan kemajemukan demi keutuhan NKRI,” ujar Bamsoet.
Bamsoet meyakini, pandangan Buya Syafii terutama tentang pluralisme dan toleransi perlu ditularkan kepada segenap elemen bangsa. “Di tengah politik identitas yang rentan dengan gesekan di masyarakat, serta berkembangnya paham radikalisme, justru pandangan-pandangan Buya soal pluralisme perlu kita sebarkan kepada generasi Zaman Now. Sehingga mereka tidak galau menghadapi keterbukaan di era digital yang kadang memberi efek negatif terhadap adab dan akhlak mulia,” tandas Bamsoet.
Bamsoet berharap Buya terus menulis dan berkarya menyampaikan gagasan dan pemikiran untuk memberikan pencerahan kepada semua anak bangsa. “Saya menaruh hormat dan memberikan apresiasi atas kehadiran buku yang mengupas sepak terjang Buya Syafii sebagai seorang jurnalis. Buku ini tidak saja akan memperkaya cakrawala wawasan kita, tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana melaksanakan pemikiran dan pandangan yang disampaikan beliau dalam buku tersebut,” harapnya.