JAKARTA, MENARA62.COM – Untuk membangkitkan semangat mahasiswa menjadi entrepreneur yang kreatif, Untar mengadakan Untar Entrepreneurship Day (UED) dengan tema “The Next Level of Creativepreneur”, dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring).
Ketua Pelaksana UED Tri Sutrisno, S.Si, M.Sc. dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendampingan kewirausahaan mahasiswa. “Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan kepada seluruh mahasiswa aktif Untar secara real dengan berbagi pengalaman bersama para wirausahawan sukses,” ujar Tri Sutrisno di Jakarta, Kamis (3/6).
Rektor Untar, Prof. Dr. Ir Agustinus Purna Irawan turut mendorong setiap keluarga besar Untar melakukan kegiatan entrepreneurship. “Dosen, mahasiswa dan semuanya harus melakukan banyak kegiatan berkontribusi pada bidang entrepreneurship sebagai salah satu value Untar. Hal ini penting dalam membangun keunggulan perguruan tinggi,” tuturnya.
Mengundang para entrepreneur sukses, UED dibuka dengan sesi pemaparan materi oleh CEO dan Founder VIVERE Group Ir. Dedy Rochimat, M.M. yang menyampaikan seorang entrepreneur, harus selalu berpikir bagaimana caranya memberikan pelayanan dan produk terbaik, memiliki profesionalitas, komitmen dan integritas yang tinggi agar usaha kita dapat bertahan dalam situasi apapun.
“Bisnis berskala kecil juga perlu memiliki kemahiran manajemen dan sistem di dalamnya. Jika tidak ada sistem, jangan berharap bisnis yang dibangun akan baik dan berkembang. Jangan tunggu hingga sempurna baru memulai, semuanya terus berproses, proseslah yang akan menyempurnakan kita,” ujarnya.
Sementara, Founder dan Managing Partners Helios Capital, Hadi Cahyadi mengatakan secara objektif, semua bisnis mempunyai konsentrasi akan profit, namun start-up dilatarbelakangi dengan suatu ide yang baru.
“Start-up yang dapat menarik perhatian angel investor ialah mereka yang memiliki “impactful business” dengan entrepreneur yang mencintai bisnisnya. Dunia mempunyai banyak permasalahan. Dapat mengatasi masalah itulah yang disebut sebagai Impactful Business,” tambah Hadi
Menanggapi fenomena start-up yang fokus pada ranah food & beverage saat ini, alumni sekaligus dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untar ini menyarankan Indonesia untuk mulai memikirkan hal-hal yang terkait dengan teknologi agar dapat lebih menarik bagi para angel investor.
Menurut Gendro Salim, CEO dan Founder PT Ucoach Djivasrana Grahasada, seorang entrepreneur yang baik adalah mereka yang membuat karya yang bermanfaat, salah satunya dengan cara memberitahukan masyarakat luas melalui marketing bukan manipulating yang membuat asumsi-asumsi negatif. “Entrepreneur perlu berpikir jauh karena ingin karyanya berjangka panjang atau lifetime,” tuturnya.
Gendro menekankan bahwa setiap mahasiswa dapat menjadi pengusaha yang terus membuat karya yang berdampak untuk membantu orang banyak.
“Digital marketing sekarang ini berpindah dari offline ke online, tapi bukan artinya kalian merubah bisnis secara keseluruhan melainkan menambah lini bisnis di era digital ini,” ucapnya.
Sebagai entrepreneur berpengalaman, Gendro Salim memberikan kiat-kiat untuk sebuah konten bisnis online memerlukan konten awareness (konten dengan edukasi lebih dalam dan deskriptif mengenai program 5W + 1H dan konten promosi gunakan Key Opinion Leader (KOL) yaitu orang yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat dan masyarakat percaya itu.