23.1 C
Jakarta

Bangun Kesadaran Mahasiswa Membayar Pajak, UHAMKA Gelar Kegiatan Pajak Bertutur

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Tumbuhkan kesadaran pajak kepada mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) kembangkan kurikulum pajak. Kurikulum ini memungkinkan semua mahasiswa UHAMKA mendapatkan materi soal pajak melalui berbagai mata kuliah, seperti mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan.

Rektor UHAMKA Prof Suyatno dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dr. Sunarta, MM saat membuka kegiatan Pajak Bertutur mengatakan mahasiswa harus mengenal dan memahami masalah pajak sejak dini.

“Tujuannya, agar saat bekerja baik sebagai karyawan, pegawai atau menjadi pengusaha, mereka ingat dengan kewajibannya untuk membayar pajak,” katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan Pajak Bertutur di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA, kemarin.

Ia mengingatkan bahwa pajak menjadi kewajiban semua warga negara. Mahasiswa sebagai kaum intelektual harus bisa memahami masalah pajak sebagai kewajiban berbangsa dan bernegara. Sehingga ketika sudah lulus dan memperoleh penghasilan, kewajiban sebagai warga negara harus segera dilaksanakan.

Kabid P2Humas Kanwil DJP Jakarta Timur, Liberti Pandiangan mengatakan masalah pajak harus dikenalkan sejak dini. Karena itu Kanwil DJP Pajak Jakarta Timur menggelar sosialisasi pentingnya pajak melalui kegiatan Pajak Bertutur. Kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan hari Oeang 2018 tersebut menyasar pelajar mulai dari tingkat SD, SNP, SMA hingga mahasiswa.

Para mahasiswa saat mengikuti kegiatan Pajak Bertutur. (ist/uhamka)

“Kami lakukan sosialisasi dan edukasi pentingnya pajak di 9 lembaga pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi, termasuk di UHAMKA ini,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa Anggaran Belanja Negara proporsi terbesar dibiayai oleh sektor pajak. Bahkan pada APBN tahun 2018 dari total anggaran negara, sekitar 80 persen dibiayai oleh pajak.Hal ini menunjukkan pajak sangat krusial.

Persoalan tersebut harus dipahami oleh semua mahasiswa. Sehingga ketika lulus nanti, mahasiswa yang sudah bekerja tidak menjadi freerider atau penumpang gelap. Maksudnya adalah sebagai warga negara tidak ikut berkontribusi dalam membayar pajak, padahal mencapai penghasilan yang harus membayar pajak, tapi ikut merasakan pembangunan.

“Jika sudah bekerja harus menjadi warga negara yang sadar pajak, apalagi jika sudah menjadi entrepreneur dan pengusaha,” tambahnya.

Acara ditutup oleh Ketua Tax Center UHAMKA Dewi Pudji Rahayu. Ia berharap edukasi pajak yang disampaikan oleh para narasumber bisa dipahami mahasiswa, dan menanamkan kesadaran untuk menjadi wajib pajak yang taat.

“Alhamdulillah, acara yang diselingi game berlangsung meriah. Kami berterimakasih kepaa Kanwil DJP Jakarta Timur yang sudah memilih UHAMKA untuk mensosialisasikan programnya,” tutup Dewi.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!