25.6 C
Jakarta

Baru Dirintis 6 Bulan, Bisnis Makanan Mahasiswa Unkris Ini Lolos Program Bantuan Pendanaan Kewirausahaan Kemenpora

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM –  Ulfatun Hidayah, mahasiswa program studi Administrasi Publik angkatan tahun 2018, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Krisnadwipayana (Unkris) senang bukan main. Bagaimana tidak, bisnis yang dirintisnya sejak 6 bulan menjadi satu dari 78 proposal bisnis yang lolos dalam Program Kewirausahaan untuk Pemuda tahun 2021 yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Ia tidak sendiri, ada dua mahasiswa lainnya dari Unkris yang juga lolos dan berhak mendapatkan bantuan pendanaan kewirausahaan senilai masing-masing Rp10 juta. Mereka adalah Agung Ihza dari Fakultas Ekonomi dan Linggar Putra Sagita dari Fakultas Teknik.

Bantuan modal diserahkan langsung oleh Imam Gunawan, Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kemenpora mewakili Menpora Zainudin Amali di Hotel Ciputra, Citraland, Jakarta pada Jumat (3/12/2021). Hadir ikut mendampingi Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan (LPKK) Unkris Dr. Susetya Herawati ST, MSi, dan para pendamping Inkubator Bisnis Unkris Syarif Hartawan M.Kom serta Agus Kusuma MM.

“Alhamdulillah, proposal bisnis saya menjadi satu dari tiga proposal mahasiswa Unkris yang lolos dan mendapatkan bantuan dana dari Kemenpora,” tutur Ulfa, demikian biasa disapa, Senin (6/12/2021).

Bantuan modal tersebut diakui Ulfa sangat berarti untuk mengembangkan usaha makanan frozennya. “Saya akan gunakan untuk memperbaiki kemasan dan menambah varian produk,” ujar Ulfa.

Menggunakan merek Hokie Frozen, Ulfa menjual makanan beku mulai dari risol mayo, pisang coklat, rougot, lumpia dan lainnya. Berbagai makanan frozen tersebut merupakan hasil olahannya sendiri.

Imam Gunawan dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada para mahasiswa yang lolos Program Kewirausahaan Kemenpora tahun 2021. “Para mahasiswa yang lolos ini sudah melalui tahap penyaringan yang sangat ketat. Tim juri melakukan penilaian mulai dari proposal bisnis, bakat, minat hingga kemampuan mahasiswa dalam mempresentasikan proposalnya termasuk bagaimana mahasiswa memberikan argument,” jelasnya.

Ia menyebut bahwa program kuliah kewirausahaan yang digelar Kemenpora menjadi upaya pemerintah untuk membangkitkan semangat kewirausahaan dari kalangan pemuda. Dari tahun ke tahun, jumlah peminatnya terus meningkat secara signifikan. Untuk tahun ini saja, rasio pendaftar mencapai 1:238. Artinya satu mahasiswa harus berhadapan dengan 238 peserta lainnya.

Karena itu, Imam meminta para mahasiswa yang sudah lolos program Kewiausahaan agar menjaga semangatnya untuk terus mengembangkan bisnisnya. Menjaga semangat inilah yang sering menjadi kendala bagi para pebisnis pemula.

Imam Gunawan, Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kemenpora berfoto di depan stand bisnis mahasiswa Unkris

Lebih lanjut Imam menjelaskan bahwa pada saat ini kewirausahaan menjadi instrumen penting untuk mengatasi masalah pengangguran dan untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkesinambungan bagi masyarakat dan bangsa. Berbagai alternatif kebijakan pun dirumuskan untuk mendorong tumbuhnya jiwa wirausaha baru. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk pengembangan kreativitas terus dipacu untuk menjadikan bisnis dengan nilai tambah yang lebih besar.

Sementara itu, Dr. Susetya Herawati ST , MSi Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan yang juga pembimbing Inkubator Bisnis serta Dosen Kewirausahaan Unkris, sangat bangga terhadap prestasi mahasiswa Unkris. Menurutrnya mahasiswa Unkris memiliki ketangguhan dan semangat yang sangat baik di dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki. “Para pembimbing dan pendamping tinggal memotivasi mereka agar terus mengembangkan diri,” tutur Herawati.

Lebih lanjut Herawati menjelaskan, dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan ada dua dimensi penting yang harus di miliki mahasiswa yaitu penguasaan teknologi dan dukungan permodalan. Penguasaan teknologi karena dunia usaha merupakan bagian strategis dalam system pengembangan teknologi nasional. Teknologi tidak mungkin berkembang tanpa dunia usaha.

“Teknologi dewasa ini bukan lagi sekadar inovasi, pengetahuan atau penerapan sain akan tetapi telah menjadi faktor determinan atau determinan faktor bagi kemajuan peradaban bangsa agar mampu bersaing di tingkat global,” jelasnya.

Sedang terkait dukungan permodalan, diakui Herawati, bagi para mahasiswa yang sedang didorong memiliki mindset kewirausahana ini penting. Sebab permodalan seringkali menjadi kendala yang cukup serius bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi kewirausahaan yang dimiliki.

Untuk memudahkan akses mahasiswa terhadap permodalan tersebut, pemerintah sejatinya telah membentuk Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 pasal 51 ayat 3, berbunyi: “Dalam hal akses permodalan untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah membentuk lembaga permodalan kewirausahaan  pemuda.”

Hal tersebut juga diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011, pasal 23 ayat 2, berbunyi: “Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing memfasilitasi bantuan akses permodalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf g dengan membentuk Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda.” Lalu Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susunan Organisasi, Personalia, dan Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda” dan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga nomor 614 tahun 2014 tentang Fungsi dan Tugas Pelaksana LPKP serta Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga No. 0824 Tanggal 17 Oktober 2014 Tentang Penetapan Ketua dan Sekretaris Pelaksana LPKP.

Permodalan Kewirausahaan Pemuda itu sendiri adalah fasilitas yang diberikan kepada wirausaha muda untuk memulai, menjalankan dan/atau mengembangkan usahanya dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. Ini merupakan salah satu program prioritas Kemenpora tahun 2020-2024 yang ditujukan bagi para pemuda termasuk mahasiswa.

Di tempat terpisah, Rektor Unkris Ayub Muktiono mengatakan ini adalah pertamakalinya Unkris mengikuti Program Kewirausahaan untuk Pemuda yang digelar Kemenpora. Kesepakatan kerjasama (MoU) sebagai mitra strategis Kemenpora melalui Deputi Pengembangan Kewirausahaan tersebut dilakukan pada bulan Januari 2021 bersama 40 perguruan tinggi mitra Kemenpora.

“Kuliah Kewirausahaan kami gelar pada 4 Agustus 2021 dengan melibatkan sekitar 260 mahasiswa dari berbagai program studi,” jelas Rektor.

Dari 260 peserta tersebut kemudian terjaring 10 peserta dengan proposal yang dinilai paling potensial.Ke-10 mahasiswa tersebut kemudian mengikuti Kuliah Kewirausahaan tahap kedua bersama 78 mahasiswa dari berbagai perguruan tingg lain di Swissbell Hotel beberapa waktu lalu. Para mahasiswa tak hanya mengikuti kuliah kewirausahaan tetapi dalam kesempatan tersebut juga diminta mempresentasikan proposal bisnis di hadapan dewan juri termasuk menunjukkan sampel produknya.

Rektor bersyukur pada akhirnya 3 dari 10 mahasiswa Unkris berhasil lolos dalam program Kewirausahaan untuk Pemuda tersebut. “Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Semoga ini akan menginspirasi mahasiswa lain untuk juga mengembangkan potensi diri dalam bidang kewirausahaan,” lanjut Rektor.

Rektor mengingatkan agar para mahasiswa penerima bantuan hibah kewirausahaan dari Kemenpora, terus meningkatkan prestasi-prestasi lainnya karena kewirausahaan adalah proses internalisasi dalam menjadikan diri mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang berkarakter mulia .

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!