31.9 C
Jakarta

Baru Pertama Gelar Wisuda, Ternyata 97 Persen Lulusan Poltekkes Genesis Medicare Sudah Terserap di Dunia Kerja

Baca Juga:

DEPOK, MENARA62.COM – Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Genesis Medicare menggelar wisuda yang diikuti oleh 19 lulusan program Diploma 3 Farmasi pada Kamis (21/12/2023). Mengambil tema “Menuju Poltekkes Unggul dan Bermutu”, kegiatan wisuda tersebut merupakan wisuda pertama digelar Poltekkes Genesis Medicare sejak perguruan tinggi tersebut resmi berdiri.

Usai di wisuda, ke-19 lulusan tersebut sekaligus melakukan sumpah profesi teknik kefarmasian.

Direktur Poltekkes Genesis Medicare Dr Purnomo Ananto dalam orasinya berjudul “Mendorong Perguruan Tinggi Vokasi Bidang Kesehatan dalam Menyiapkan Warga Negara yang Berkualitas Unggul” mengatakan meski baru beroperasi 3 tahun, namun tingkat keserapan lulusan Poltekkes Genesis Medicare di dunia kerja dan dunia industri (DUDI) sangat tinggi. Terbukti, dari 19 lulusan ternyata 97 persen diantaranya sudah bekerja dan berwirausaha.

“Hasil treasure study yang kami lakukan sebanyak 97% telah bekerja dan melakukan wirausaha,” kata Purnomo.

Tingginya keterserapan lulusan Poltekkes Genesis Medicare tersebut lanjut Purnomo seiring dengan makin berkembangnya pendidikan vokasi di Indonesia dalam satu dekade terakhir ini. Dimana pemerintah menjadikan komponen pendidikan vokasi sebagai sebuah strategi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pendidikan vokasi pernah berada pada masa dimana posisinya diremehkan. Masyarakat Indonesia saat itu masih menganggap mereka yang menempuh pendidikan vokasi adalah mereka yang mengalami kegagalan secara akademis dan belajar dipendidikan vokasi adalah pilihan kedua,” kata Purnomo.

Namun, persepsi tersebut mulai berubah sejak tahun 2013 dimana ada 1,9 juta calon pendaftar yang memperebutkan 1,5 juta tempat duduk di lembaga pendidikan vokasi. Hal ini menunjukkan minat masyarakat yang meningkat terhadap pendidikan vokasi. Mereka berharap dengan menuntaskan studi di pendidikan vokasi, akan lebih memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan karena dinilai memiliki keterampilan atau keahlian khusus yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

“Karena itu pendidikan vokasi harus mampu mengikuti perkembangan dunia usaha dan industri agar dapat menghasilkan SDM yang unggul,” tambah Purnomo.

Pun demikian dengan pendidikan vokasi kesehatan. Menurut Purnomo, pendidikan tinggi vokasi kesehatan merupakan  model  pendidikan  yang  menitik  beratkan pada  keterampilan  individu,  kecakapan,  pengertian,  perilaku,  sikap,  kebiasaan  kerja,  dan apresiasi    terhadap    pekerjaan-pekerjaan    yang    dibutuhkan    oleh    DUDI yang bermitra  dengan  masyarakat  usaha  dan  industri  dalam  kontrak  dengan lembaga-lembaga  asosiasi  profesi  serta  berbasis  produktif. Pendidikan tinggi vokasi kesehatan bersifat dinamis   dalam   melakukan   perubahan   kurikulum   pendidikan   sesuai   dengan pertumbuhan  pasar  kerja  dan  beradaptasi  dengan  perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan teknologi. pendidikan tinggi vokasi di bidang kesehatan mempunyai tantangan yang cukup besar di era globalisasi

Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Namun untuk melakukan revitalisasi pendidikan vokasi tidak dapat dilakukan tanpa keterlibatan berbagai pihak dan kementerian teknis. Tidak sedikit lembaga pendidikan vokasi bidang kesehatan berada di bawah Kemenkes, berdasarkan data nasional terdapat 3.640 perguruan tinggi kesehatan, 38 politeknik kesehatan (poltekes), serta 2.910 SMK kesehatan.

Diakui Purnomo,  pendidikan vokasi bidang kesehatan di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Diantaranya adalah kebutuhan akan tenaga pendidik yang berkualitas, kelengkapan sarana prasarana yang setara dengan kemajuan teknologi bidang kesehatan atau setidaknya menyerupai atau bahkan sama dengan yang digunakan oleh industry kesehatan, kurikulum yang harus terus disesuaikan dengan perubahan jaman, dan pembekalan karakter bagi lulusan agar memiliki soft skills yang diharapkan oleh industry dan masyarakat.

Poltekkes Genesis Medicare yang berdiri sejak tiga tahun lalu berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 844/M/2020 tanggal 9 September 2020, menjadi salah satu pendidikan vokasi yang fokus pada upaya menghasilkan SDM bidang kesehatan. Di bawah pengelolaan Badan Penyelenggaraan Pendidikan Yayasan Permata Kasih Depok, politeknik ini merupakan Poltekkes pertama di daerah Depok yang memiliki Program Studi Diploma tiga (D-III) Farmasi.

“Saat ini kami terus menerus membangun komitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan tridharma pada level yang tinggi untuk mencapai kepercayaan masyarakat,” tegas Purnomo.

Sejalan dengan visinya, Poltekkes Genesis Medicare berkomitmen menjadi perguruan tinggi vokasi terkemuka dan unggul dibidang kesehatan dan lingkungan yang menghasilkan lulusan berkualitas tinggi, professional dan berkarakter di tingkat nasional pada tahun 2030. Salah satu wujud implementasi yang dilakukan oleh Poltekkes Genesis Medicare adalah mewajibkan setiap lulusannya mendapatkan ijazah, sertifikat pendamping ijazah dan sertifikat kompetensi, sehingga dengan persyaratan seperti itu diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang unggul dan bermutu.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!