Akhir pekan lalu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan rencana merger entitas anak, BCA Syariah dengan Rabobank yang sudah diakuisisi sebelumnya. Nantinya, merger ini akan memperkuat lini bisnis BCA Syariah, terutama di pengembangan layanan digital selain di segmen komersial dan UMKM.
Direktur BCA, Vera Eve Lim seperti dilansir cnbcindonesia.com mengungkapkan, potensi bisnis bank syariah punya pangsa pasar yang besar di tanah air. Oleh sebab itu, dengan merger dengan Rabobank, modal BCA Syariah diperkirakan akan mencapai Rp 2 triliun. Rencananya, aksi korporasi ini akan dilaksanakan mulai awal tahun depan.
Perkembangan keuangan syariah di Indonesia memang cukup menjanjikan. Namun, pernyataan yang sering diungkapkan dengan sistem perbankan syariah ini adalah, seberapa besar kalangan Muslim yang menjadi target market punya kepedulian pada keuangan syariah ini. Problem lain, market Muslim juga masih memiliki keraguan seberapa jauh ketentuan syariah diikuti dalam sistem perbankan syariah.
Hal lainnya, ada juga gerakan dari Muslim di Indonesia untuk mempergunakan dinar dan dirham, atau kembali mempergunakan uang dengan basis emas, yang dianggap “lebih” syariah. waulahu’alam bishawab
