MAKASSAR, MENARA62.COM – Kordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah VIII, Prof Hamdan Djuhannis PhD berpesan kepada alumni Unismuh Makassar, agar tidak menjadi sarjana kuttu (malas) yang malas gerak (mager), tetapi jadilah sosok sarjana yang mampu melakukan gerak cepat.
Penegasan itu ditekankan Prof Hamdan Juhannis pada prosesi acara Wisuda Diploma, Sarjana, Profesi dan Pascaarjana ke-80, yang diikuti 1805 alumni Unismuh Makassar, Selasa, 10 Oktober 2023 di Balai Sidang Unismuh Makassar.
“Bagi sarjana yang mager karena kurang gerak tentu banyak daki, miskin, malas cari kerja dan tentu tidak disenangi calon mertua,” kata Hamdan, yang juga Rektor UIN Alauddin Makassar.
Pesan lain Prof Hamdan kepada wisudawan agar menjadi sarjana tercerahkan dan mencerahkan. Sarjana tercerahkan berarti sudah harus memutuskan subsidi dari orang tua, sudah mampu cari solusi dan bukan sarjana yang jadi bagian dari masalah.
“Sarjana Unismuh Makassar harus menjadi katalisator yang mampu mempercepat perubahan pada masyarakat yang membawa berkah,” ujarnya.
Selain itu para alumni Unismuh harus kreator dan mampu jadi kreator sesuai dengan konten keilmuan yang dimiliki.
Sosok alumni Unismuh harus juga mampu menjadi inisiator di tengah masyarakat sehingga mampu memberi pencerahan di masyarakatnya.
Prof Hamdan juga kesempatan itu mengucapkan selamat kepada orang tua wisudawan yang mampu menyelesaikan tugas mengantarkan anak anaknya menjadi sarjana dan layak dapat predikat pahlawan tanpa tanda jasa dan tanpa mengharap pamrih.
“Para orang tua ini sebenarnya adalah pahlawan yang kehilangan tanda jasa, karena jasa yang mereka miliki seperti kalung emas masih ada di Pegadaian demi kalian para sarjana hari ini. Para orang tua ini telah kehilangan kerbau, sawah dan kebun yang masih dipegang orang lain karena masih tergadai,” ujar Hamdan, membuat para wisudawan terharu.