28.2 C
Jakarta

Begini Tuntunan Idul Fitri Sesuai Fatwa Tarjih Muhammadiyah

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid telah menetapkan tuntunan pelaksanaan Idulfitri. Salah satu anjurannya adalah memperbanyak takbir sejak matahari terbenam pada malam 1 Syawal hingga menjelang pelaksanaan Salat Id.

Berdasarkan perhitungan, Idulfitri 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Selama sisa Ramadan, umat Islam dianjurkan meningkatkan ibadah dan berdoa agar amal ibadah selama bulan suci diterima oleh Allah SWT.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Pengalaman Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) dan Kaderisasi Pondok Lembaga Pengembangan Pondok Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Yayuli, S.Ag., M.P.I.

“Dan hendaklah kalian menyempurnakan bilangannya, dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur,” kata Yayuli saat merujuk pada firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 185, pada Rabu (26/3/2025).

Selain takbir, umat Islam juga dianjurkan mengenakan pakaian terbaik saat berangkat ke tempat salat Id. Penggunaan wewangian juga dianjurkan, serta sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.

Beberapa hadis juga menegaskan pentingnya menghadiri salat Id. Dari riwayat Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengenakan pakaian terbaik dan memakai wewangian pada hari raya.

“Pakaian yang dikenakan tidak harus baru, tetapi yang terbaik dan layak,” tambahnya.

Dalam perjalanan menuju tempat salat, umat Islam dianjurkan membaca takbir. Saat pulang, dianjurkan untuk mengambil jalan yang berbeda dari jalan keberangkatan, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu mengambil jalan berbeda saat berangkat dan pulang dari tempat salat Id. Sementara itu, hadis dari Ali bin Abi Thalib RA menganjurkan umat Islam berjalan kaki menuju tempat salat jika memungkinkan.

Salat Id dianjurkan untuk diikuti oleh seluruh umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Bagi perempuan yang sedang haid, mereka tetap dianjurkan hadir untuk mendengarkan khotbah, tanpa mengikuti salat.

Terkait bacaan takbir, Muhammadiyah berpegang pada hadis yang diriwayatkan oleh Salman Al-Farisi dan Umar bin Khattab RA, yang berbunyi: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, walillah ilham.”

Salat Idulfitri dilakukan dua rakaat secara berjamaah di tanah lapang. Pada rakaat pertama, setelah takbiratul ihram, dilakukan tujuh kali takbir tambahan, sedangkan pada rakaat kedua dilakukan lima kali takbir tambahan sebelum membaca Al-Fatihah.

Setelah salat, khotbah Idulfitri disampaikan satu kali. Khotbah ini dimulai dengan pujian kepada Allah (hamdalah) dan berisi nasihat bagi jamaah.

“Rasulullah SAW selalu menyampaikan khotbah setelah salat Id untuk memberikan bimbingan kepada umatnya,” kata Yayuli.

Dalam beberapa kasus, masih banyak jamaah yang meninggalkan tempat salat sebelum khotbah selesai. Ia menekankan pentingnya mendengarkan khotbah secara penuh sebagai bagian dari tuntunan Rasulullah SAW.

Dia juga memberikan informasi bahwa UMS akan menyelenggarakan salat Idulfitri 1446 H pada Senin (31/3/2025) di Halaman Edutorium UMS. Acara ini akan bekerja sama dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah di sekitar kampus. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!