JAKARTA, MENARA62.COM– Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terus berupa memperkuat identitas keindonesiaan di luar negeri. Salah satunya melalui produk kuliner minuman kopi.
“Semua produk kopi Indonesia akan menggunakan nama kopi dan bukan caffe,” kata Wakil Ketua Bekraf Ricky Josep Pesik, Wakil Kepala Bekraf saat menjadi pembicara pada Kongres Bahasa Indonesia XI, Senin (29/10). Ricky membawa makalah berjudul Pemanfaatan Bahasa dan Sastra sebagai Perekat Kebhinekaan untuk Industri Kreatif, Pariwisata dan Kearifan Lingkungan.
Dengan menggunakan nama kopi, menurutnya identitas Indonesia menjadi sangat kuat. Bahkan dengan cara seperti ini, Indonesia telah mengklaim bahwa kopi adalah produk asli Indonesia.
“Kita memiliki jenis-jenis kopi terbanyak di dunia, dan masyarakat dari berbagai negara mengakui kopi Indonesia memiliki cita rasa khas yang enak,” lanjut Ricky.
Menggunakan istilah kopi juga menjadi cara untuk menegaskan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara pemilik dan penghasil kopi di dunia. Dimana kopi asli Indonesia saat ini sudah dikonsumsi masyarakat dari berbagai belahan dunia.
Ricky mengatakan Indonesia tidak mungkin berambisi untuk menguasai produk manufacturing. Sebab manufacturing sudah menjadi garapan negara-negara maju dan kuat ekonominya seperti China, Jepang, dan lainnya. Manufacturing juga membutuhkan investasi yang sangat mahal.
Satu-satunya peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia adalah pada produk kerajinan tangan (hand made). Pasar internasional mengakui bahwa produk kreatif Indonesia memiliki keunggulan dibanding produk kreatif negara lain.
“Tentunya harus ada strategi dalam menggarap pasar kreatif. Kita tidak memasuki pasar kreatif yang bersifat masif. Tetapi kita akan kembangkan produk kreatif yang ekslusif,” lanjut Ricky.
Ia mencontohkan game animasi hantu yang berasal dari Bandung, menjadi salah satu game yang populer dan sangat disukai warga Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Game ini benar-benar mengangkat kearifan lokal dimana Indonesia memiliki istilah dan bentuk ragam hantu yang sangat banyak.
Bagi Ricky, membawa produk kreatif asli Indonesia ke pasar internasional menggunakan label bahasa Indonesia merupakan salah satu strategi mengenalkan bahasa Indonesia ke dunia internasional.