YOGYAKARTA, MENARA62.COM– Direktur The Netherlands Education Support Office (Nuffic Neso Indonesia), Peter van Tuijl, mengajak warga Yogyakarta untuk melanjutkan studi di Belanda dengan beasiswa StuNed. Beasiswa dari pemerintah Belanda ini ditawarkan khusus bagi warga Indonesia, untuk mendukung kerjasama pemerintah kedua negara.
“Karena salah satu persyaratannya adalah diterima di universitas Belanda dulu, silakan mulai mendaftar ke universitas tujuan,” demikian diungkapkan Peter dalam acara Holland Scholarship Info Session, yang diselenggarakan di Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT), Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (02/11/2017).
Acara yang dipadati sekitar 120 mahasiswa dan profesional muda ini memaparkan informasi tentang kuliah di Belanda, beserta peluang beasiswanya, terutama program beasiswa StuNed.
Peter menyatakan bahwa Belanda memiliki deretan universitas dengan kualitas terbaik nomor empat di dunia. Salah satu tolok ukurnya, sudah 19 warga Belanda sudah meraih Nobel, yang menunjukkan keunggulan riset universitas Belanda.
Pilihan program studinya juga banyak, lebih dari 2.100 program studi internasional dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Ditambah lagi, ada kesempatan bagi alumni Belanda untuk mencari pekerjaan di Belanda sampai dengan tiga tahun setelah lulus.
Saat ini ada sekitar 1.500 mahasiswa Indonesia dari berbagai tingkatan studi di Belanda. Untuk pendanaan, lanjut Peter tidak harus dari biya sendiri, karena tersedia berbagai beasiswa ke Belanda, antara lain StuNed.
StuNed (Studeren in Nederland) merupakan beasiswa penuh, yang membiayai seluruh kebutuhan studi. Beasiswa ini berbasis prestasi yang fokus pada keunggulan baik dibidang akademik, jenjang karir, penghargaan dan prestasi lainnya. Selain itu juga pada area prioritas kerjasama bilateran Indonesia-Belanda yakni bidang perdagangan internasional, keuangan, ekonomi; transportasi dan (Agro)logistic, infrastruktur, keamanan dan penegakan hukum, serta agro-pangan dan holtikultura.
Saat ini program StuNed mulai membuka pendaftaran untuk program master dan short course. Tenggat pendaftaran untuk tahun depan adalah 15 Maret untuk program Master, dan 7 Januari untuk Short Course. Selain harus memiliki surat penerimaan dari universitas di Belanda, kandidat harus memiliki skor IELTS minimal 6 untuk master, serta IELTS minimal 5,5 untuk short course.
Dalam kesempatan yang sama, I Made Andi Arsana, Kepala Kantor Urusan Internasional UGM, menyambut baik acara ini diselenggarakan di UGM. Ini kesempatan yang langka, karena hadirin mendapatkan informasi langsung dari sumbernya dari Jakarta.
“Ada banyak kesempatan beasiswa, silakan mencermati bagaimana mengakses beasiswa tersebut,” katanya.