Untuk kali keduanya, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar kegiatan kursus musim panas Internasional atau International Summer Course selama dua minggu dari 30 Oktober sampai 12 Nopember 2017.
Sedikitnya 13 mahasiswa dari enam negara, yaitu Malaysia, Vietnam, Kamboja, Korea, Turki, Ceko, dan Bulgaria, belajar meracik jamu tradisional di kelompok perajin jamu Sehat Segar di RT 18 RW 8 Desa Beji, Kecamatan Bojongsari,Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2017).
Dalam kegiatan yang digelar di rumah Ketua Paguyuban Jamu Gendong Ruswati di Desa Beji, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, belasan mahasiswa asing itu tampak antusias mendengarkan teori pembuatan jamu.
Bahkan, mereka berkesempatan mempraktikkan membuat jamu beras kencur, mulai dari menyiapkan bahan baku, menyangrai beras, menumbuk bahan baku, hingga mengolahnya.
Salah seorang mahasiswi asal Vietnam, Vo Tran Ngoc Khanh mengaku memiliki sebuah salon kecantikan di negaranya. Menurut dia, beberapa bahan baku pembuatan jamu juga banyak ditemui di negaranya dan dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan.
“Seperti kunyit ini, di negara saya biasa diminum dengan madu. Saya ingin belajar membuat jamu dan nantinya akan dikembangkan di Vietnam,” katanya dalam bahasa Inggris.
Sementara mahasiswi asal Ceko, Lenka Rejzkova mengaku senang berkesempatan mencicipi jamu. Akan tetapi, kata dia, rasa jamu tersebut terlalu manis. “Di negara saya banyak ramuan herbal, namun rasanya tidak terlalu manis karena kalau kebanyakan gula tidak baik untuk kesehatan,” ujarnya.
Koordinator kegiatan dari Kantor Urusan Internasional (KUI) UMP, Novi Haryanti mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara “International Summer Course” yang diselenggarakan oleh UMP dalam rangka memperkenalkan pemanfaatan tanaman herbal untuk pengobatan dan kosmetik.
Menurut dia, kegiatan tersebut diikuti 14 mahasiswa dari tujuh negara, 13 orang di antaranya datang langsung dari negaranya, yakni Republik Ceko, Bulgaria, Turki, Kamboja, Vietnam, dan Malaysia, sedangkan satu orang lainnya merupakan mahasiswi UMP yang berasal dari Korea Selatan.
“Mereka datang untuk belajar tentang jamu, pengobatan herbal, dan kosmetik herbal. Mereka sangat tertarik dengan herbal yang ada di Indonesia karena mereka mendengar banyak tumbuhan herbal di Indonesia yang dimanfaatkan orang Indonesia,” kata staf Kantor Urusan Internasional UMP itu.
Ia mengatakan mahasiswa asing itu terdiri atas berbagai latar belakang pendidikan, antara lain kecantikan, kedokteran, dan farmasi.
Oleh karena itu, kata dia, UMP mengadakan kegiatan “International Summer Course” selama 15 hari untuk memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa asing tersebut dalam rangka mempelajari pemanfaatan tanaman herbal untuk pembuatan jamu, pengobatan, dan kecantikan.
Penulis: Tegar Roli