KENDARI, MENARA62.COM – Guru-guru peserta program Guru Penggerak wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan kepuasannya terhadap program Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Dalam kegiatan Ramah Tamah dan Dialog bersama Dirjen GTK yang digelar di Kota Kendari pada Selasa malam (20/8/2024), sejumlah guru menyampaikan apresiasinya atas program-program GTK yang sangat bermanfaat bagi guru.
Rahmat, salah seorang Guru Penggerak Angkatan 5 mengaku salah satu dampak yang luar biasa dan dirasakan oleh siswa adalah adanya peningkatan kompetensi mengajarnya. Metode mengajar dan sumber belajar yang digunakan menjadi lebih variative dan itu membuat anak lebih semangat dalam belajar.
“Saya tidak hanya menjadi lebih kreatif tetapi juga bisa membuat konten-konten pembelajaran yang menarik. Siswa menjadi senang untuk belajar,” kata Rahmat.
Tidak hanya itu, Rahmat yang menikmati kompetensi barunya menjadi ‘konten kreator’, dan pemateri di beberapa sekolah kini lebih bersemangat dan berniat ingin merambah profesi baru sebagai youtuber juga.
“Saking banyak sekali manfaatnya, maka saya doakan Ibu Dirjen masuk surga karena sudah membuat kebijakan dan program yang luar biasa,” tukas Rahmat.
Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Resya Maya, guru SD di Kota Kendari. Ia yang telah menjadi guru honorer selama 19 tahun akhirnya bisa bernafas lega ketika lolos sebagai ASN P3K pada tahun 2021. Padaa tahun yang sama, Krisnamaya juga lolos dalam program Guru Penggerak Angkatan 5 sekaligus lolos program sertifikasi. “Jadi tahun 2021 adalah tahun emas bagi saya karena tiga kebijakan Ibu Dirjen bisa saya raih sekaligus,” katanya.
Meski mengikuti program Guru Penggerak pada usia 47 tahun, Resna Maya mengaku tetap semangat untuk belajar dan meningkatkan kompetensinya. “Usia saya sekarang 50 tahun tetapi saya ingin terus belajar. Dan program Guru Penggerak memungkinkan saya bisa terus belajar, berbagi praktik baik Pendidikan bersama teman guru lainnya,” ujarnya.
Baharudin Yusuf, guru SMP N 17 Kendari juga menyampaikan terimakasihnya kepada Kemendikbudristek karena meski mengajar di sekolah swasta, tidak menutup peluang menjadi ASN P3K. “Sekarang saya ingin ikut program Guru Penggerak setelah jadi ASN P3K,” katanya.
Dirjen GTK Nunuk Suryani menyampaikan kepuasannya atas kinerja para guru di wilayah Sulawesi Tenggara. “Saya bersyukur bahwa guru-guru di sini sangat antusias mengikuti program dari Kemendikbudristek terutama dari unit Ditjen GTK,” ujar Dirjen Nunuk.
Diakui Dirjen Nunuk, Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi salah satu provinsi yang dilaporkan memiliki capaian program Merdeka Belajar yang sangat baik. Karena itu untuk membuktikannya, Dirjen Nunuk terjun langsung menyambangi sekolah, dan berdialog dengan para guru baik guru penggerak, kepala sekolah penggerak, hingga ASN PPPK dana guru honorer.
“Saya dapat laporan provinsi Sultra memang bagus dalam implementasi program Merdeka Belajar. Karena itu saya cek langsung ke lapangan dengan mengunjungi sekolah dan berdialog dengan guru-guru. Dan ternyata memang benar,” jelas Dirjen Nunuk.
Kepada para guru, Dirjen Nunuk berpesan agar terus belajar dan meningkatkan kompetensinya melalui berbagai program yanag diluncurkan oleh Kemendikbudristek. Ia juga berpesan agar guru tetap pada komitmennya untuk menjalankan tugas pengaajarannya dengan baik.
“Meski sudah pintar membuat konten-konten menarik, saya berharap guru tetap komitmen pada tugas utamanya yaitu mengajar. Jangan lantas ingin menjadi youtuber kalau itu nantinnya mengganggu tugas mengajarnya,” ungkap Dirjen Nunuk.
Lebih lanjut Dirjen Nunuk mengatakan Sultra menjadi daerah yang surplus guru penggerak. Sehingga ketika ada kebutuhan kepala sekolah atau pengawas sekolah, pemerintah daerah tidak perlu kebingungan karena memiliki guru penggerak yang lebih dari cukup.