27.7 C
Jakarta

Berhasil Tuntaskan Buta Aksara, 4 Kabupaten Peroleh Penghargaan dari Mendikbud

Baca Juga:

DELI SERDANG – Dinilai berhasil menuntaskan buta huruf, empat kabupaten memperoleh penghargaan Anugerah Aksara dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada Puncak Peringatan Hari Aksara Inernasional (HAI) ke-53, Sabtu (8/9). Ke-4 kabupaten tersebut adalah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara; Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur; Kabupaten Bogor, Jawa Barat; dan Kota Tegal, Jawa Tengah.

“Dalam sepuluh tahun terakhir ini, Indonesia patut bersyukur karena berhasil meningkatkan keaksaraan masyarakat secara signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS), pencapaian pemberantasan buta aksara melebihi target yang dideklarasikan di Dakar,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy.

Oleh karena itu patut diberikan penghargaan kepada daerah-daerah yang telah berhasil menurunkan angka buta huruf secara signifikan. Sampai saat ini tercatat terdapat 11 provinsi yang persentase buta aksaranya masih di atas rata-rata nasional (2,07%).

Menurut Mendikbud, tugas untuk mengentaskan buta aksara dan membebaskan bangsa ini dari kebutaaksaraan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan terbebasnya bangsa ini dari buta aksara, maka kualitas sumber daya manusia akan semakin meningkat.

Pemerintah sendiri telah melakukan layanan program pendidikan keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan di daerah terpadat buta aksara, daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), dan komunitas adat terpencil/khusus. Selain itu juga pemerintah memberikan layanan melalui program “Kampung Literasi” dan “Desa Vokasi”.

“Melalui program ini diharapkan dapat membentuk kawasan desa inisiator pengembangan budaya baca masyarakat dan terbentuknya kelompok-kelompok usaha yang memanfaatkan potensi sumber daya dan kearifan budaya lokal, lebih khusus di daerah-daerah 3T,” kata Mendikbud.

Peringatan HAI tahun 2018 mengangkat tema ”Mengembangkan Keterampilan Literasi yang Berbudaya”. “Tema ini merupakan inspirasi kepada semua masyarakat tentang kesungguhan dan komitmen untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan layanan pendidikan keaksaraan sebagai fondasi gerakan pemberdayaan masyarakat, bukan sekedar penuntasan buta aksara semata tetapi juga untuk menumbuhkembangkan keaksaraan dalam arti yang lebih luas.

Pada puncak peringatan HAI ke-53, Mendikbud tidak hanya memberikan penghargaan kepada daerah yang telah berhasil dalam penuntasan buta huruf, tetapi juga memberikan penghargaan kepada 10 pegiat aksara, 22 tokoh adat pendukung pendidikan keaksaraan dasar pada Komunitas Adat Terpencil/Khusus (KAT), 6 pegiat perempuan bidang pendidikan kesetaraan, 3 peserta didik Pendidikan Keaksaraan Dasar, 3 peserta didik Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri.

Selanjutnya pengharaan juga diberikan kepada lembaga pendidikan non formal dan informal, yakni 3 lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 3 lembaga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan 10 Taman Baca Masyarakat (TBM) Kreatif-Rekreatif. “Saya ucapkan selamat dan penghargaan kepada para pemerintah daerah, pegiat keaksaraan, peserta didik keaksaraan, Taman Bacaan Masyarakat, Sanggar Kegiatan Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, dan Pegiat Perempuan yang memperoleh penghargaan tahun ini, atas prestasinya dalam mendukung dan menuntaskan buta aksara,” ungkap Mendikbud kepada anggota masyarakat yang telah membantu pemerintah dalam usaha penuntasan buta huruf.

Penyelenggaraan peringatan HAI tingkat nasional tahun ini dipusatkan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, diawali dengan Pameran Produk Unggulan PAUD dan Dikmas serta Satuan Pendidikan Nonformal dari berbagai provinsi dan seluruh kabupaten/kota di wilayah Sumatera Utara, festival literasi, dan berbagai kegiatan lain sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas warga belajar pendidikan nonformal, dibuka oleh Bupati Deli Serdang pada tanggal 7 September 2018.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!