28.9 C
Jakarta

Berikan Pemahaman Yang Benar Terkait Sejarah PKI, Uhamka Gelar Nobar Film G 30 S/PKI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) bekerjasama dengan Kodim 0504/Jakarta Selatan gelar acara nonton bareng (nobar) film G 30 S/PKI, Jumat (29/9/2017). Kegiatan yang berlangsung di kampus Uhamka Jalan Limau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut diikuti lebih dari 600 mahasiswa.

Wakil Rektor III Uhamka Dr. H. Bunyamin, M. Pd mengatakan Uhamka sebagai perguruan tinggi dibawah persyarikatan Muhammadiyah dan menjadi bagian integral bangsa, memiliki kepentingan dan tanggungjawab untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa terkait sejarah Partao Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia.

“Nonton bersama film G 30 S PKI adalah sarana bagi mahasiswa untuk melihat sejarah PKI yang sebenarnya. Sehingga para mahasiswa bisa mengerti dan memahami mengapa Panglima TNI mengajak kita semua untuk menonton film yang sudah beberapa tahun ini dilarang diputar,” jelas Bunyamin.

Hadir Mayor Infantri Sunarko SH MH, Kasdim 0504/Jakarta Selatan dan Mayor Armed Nawang, Danramil 05 Kebayoran Baru.

Menurutnya, film G 30 S/PKI adalah sebuah tontonan yang bisa menjadi tuntutan mahasiswa. Bahwa dalam perjalanannya usai merebut kemerdekaan, Indonesia memiliki sejarah kelam dengan munculnya pembrontakan PKI.

Bunyamin berpesan ditengah situasi dan kondisi politik yang seperti sekarang ini, mahasiswa harus terus belajar untuk memahami sejarah dengan baik. Dengan memahami sejarah, maka mahasiswa akan memiliki pendirian dan pada akhirnya tidak mau ikut-ikutan aliran yang tidak jelas.

“Mahasiswa harus punya sikap tegas untuk mempertahankan Pancasila dan NKRI,” tegas Bunyamin.

Warek III Uhamka Dr Bunyamin berfoto bersama Mayor Infantri Sunarko SH MH, Kasdim 0504/Jakarta Selatan dan Mayor Armed Nawang, Danramil 05 Kebayoran Baru.

Sementara itu, Mayor Infantri Sunarko SH MH, Kasdim 0504/Jakarta Selatan menyampaikan apresiasinya yang tinggi terhadap Uhamka yang telah menginisiasi nonton bareng film G 30 S /PKI. Ini adalah gelaran nonton bareng satu-satunya dan pertamakali di Jakarta yang digelar dilingkungan kampus.

“Artinya Uhamka mulai dari rektor, dosen hingga mahasiswanya memiliki rasa nasionalisme dan kebangsaan yang tinggi,” jelas Sunarko.

Ia mengakui bahwa ajakan untuk menonton kembali film yang sudah pernah dilarang diputar tersebut bukan untuk tujuan politik. Ini semata-mata karena perkembangan situasi keamanan negara yang memanas.

“Banyak negara lain yang ingin mencaplok negara kita. Mereka ingin Indonesia menjadi bagian dari mereka, dengan cara apapun. Sehingga mereka berupaya menghalalkan segala cara,” lanjutnya.

Menurut Sunarko, dengan menonton kembali film G 30 S/PKI, generasi muda bisa memahami sejarah dengan baik, bukan sejarah yang direkayasa apalagi pemutarbalikkan fakta.

“Bangsa Indonesia pernah memiliki sejarah kelam pembrontakan PKI dimana para jenderal dibunuh, kyai, alim ulama juga dibunuh. Sejarah kelam seperti ini jangan sampai terulang lagi,” tukasnya.

Bagi menjaga Indonesia, menjaga ideologi Pancasila bukan semata-mata tugas TNI. Tetapi kita semua termasuk mahasiswa memiliki kewajiban dan tanggungjawab yang sama.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!