26.4 C
Jakarta

Berisiko Thalasemia? Lakukan Skrining Segera!

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Thalasemia adalah penyakit turunan yang sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Tetapi penanganan lebih dini akan menghindari berbagai komplikasi yang ditimbulkan.

Karena itu Kementerian Kesehatan mendorong orang-orang dengan risiko thalassemia agar secara rutin melakukan deteksi dini dengan cara skrining.

“Kalau ditangani lebih dini, maka komplikasi thalassemia bisa diminimalisir dan penderita bisa hidup normal,” kata Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan di sela seminar awam thalassemia, Senin (20/5).

Thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunkan dari orangtua kepada anak dan keturunannya. Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentukan hemoglobin utama manusia. Akibatnya penderita mengalami anemia atau kekurangan darah.

Meski menurun, tetapi thalassemia bisa dicegah. Cut Putri membeberkan skrining adalah cara yang efektif untuk melakukan pencegahan terhadap thalassemia. Skrining ini sebaiknya dilakukan pada usia remaja atau calon pengantin. Tujuannya mendeteksi apakah calon ayah atau ibu memiliki gen pembawa sifat thalassemia atau tidak.

“Jika pemeriksaan menunjukkan positif pembawa sifat, maka perlu dilakukan konseling genetic sebelum pernikahan atau sebelum hamil,” jelasnya.

Dengan mengetahui lebih dini maka kejadian thalassemia di masa depan  dapat dicegah dan setiap pasangana kan melahirkan generasi yang bebas thalassemia.

Skrining thalassemia itu sendiri bisa dilakukan di posbindu penyakit tidak menular. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan di fasilitas kesehatan yang dapat melakukan pemeriksaan hematologi lengkap dan analisa Hb.

Cut Putri menyebutkan saat ini alokasi anggaran BPJS Kesehatan untuk pegobatan thalassemia cukup besar. Data tahun 2016 tercatat Rp490 miliar dan menduduki peringkat kelima sebagai jenis penyakit dengan biaya besar.

Ia juga menghimbau agar mereka yang memang memiliki risiko thalassemia untuk tidak ‘bersembunyi’. Lakukan skrining darah, kendalikan risiko-risiko lain seperti obesitas dan hipertensi.

Data kemenkes mencatat saat ini terdapat 9 ribu orang menyandang thalassemia. Dari jumlah tersebut hanya 3 dari 1000 orang yang memeriksakan diri dan berobat dengan benar.

Thalassemia dibagi menjadi 3 jenis yakni thalassemia minor/trait/pembawa sifat, thalassemia intermedia dan thalassemia mayor.

Thalassemia mayor umumnya diketahui sejak bayi dengan gejala antara lain Nampak pucat, lemah, lesu, sering sakit, kadang disertai perut membuncit.

Thalassemia intermedia biasanya baru terdiagnosa pada anak yang lebih besar dan tidak membutuhkan transfuse darah. Dan thalassemia minor biasanya tidak bergejala, Nampak normal namun pada pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar Hb yang sedikit dibawah normal.

Melalui pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar Hb yang rendah, kadar MCV dan MCH yang rendah, hasil analisa Hb yang abnormal. Pemeriksaan genetic dilakukan melalui pemeriksaan DNA.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!