Dampak ekonomi akibat wabah corona akan berkepanjangan. Setidaknya sampai lebaran rasanya ekonomi mikro akan stagnan. Sementara inflasi tinggi. Banyak usaha yang menurun omsetnya, rumah tangga yang kehilangan penghasilan, banyaknya pengangguran, munculnya keluarga miskin baru….
Program pemerintah terkait jaring pengaman ekonomi sosial memang sudah diluncurkan.
Secara pribadi tidaklah bijaksana meratapi kegelapan terus menerus. Jadikan diri kita ambil bagian memberikan cahaya dalam kegelapan itu, walaupun “hanya menyalakan lilin”. Sebagian dari kita harus berbuat sesuatu sebagai mediator/ jembatan penyaluran infaq sedekah dari para aghniya ke dhuafa. Mendistribusikan sebagian kas-kas masjid utk meringankan kesulitan ekonomi ummat yang terdampak, sangatlah penting dirumuskan. Sehingga program aksi sosial mesti dilakukan secara intensif. Tidak cukup hanya sekali sentuhan. Masjid sangatlah strategis menjadi pusat kegiatan ummat. Tidak hanya urusan ibadah vertikal, namun juga muammalahnya (ibadah horisontal).
Berbagai aksi sosial dapat diwujudkan. Selain menyentuh kebutuhan dasar keluarga (pangan), perlu dirintis kembali giat sosial yang memenuhi kebutuhan sandang murah. Langkah praktisnya mengumpulkan pakaian pantas pakai dari keluarga yang berkecukupan maupun juragan/ produsen batik dan konveksi yang ada di lingkungan masjid kita. Selanjutnya pertengahan Ramadhan mulailah distribusi pakaian yang telah terkumpul tersetub. Baik dibagi cuma-cuma maupun bazar sandang murah.
Akhirnya marilah kita jadikan masjid sebagai pusat kegiatan ummat. Kesalehan sosial mesti kita pupuk dari diri kita sendiri, keluarga masing-masing maupun lingkungan jama’ah masjid. Kita ingat bahwa “kefakiran akan mendekatkan pada kekafiran”.
Sekali lagi mari mengasah hati kita agar peduli sesama dan berbuat sesuatu yang nyata untuk kebaikan. Dewan masjid/ takmir dan remaja masjid agar mengelola dana ummat dengan baik untuk segera didistribusikan ke ummat yang lagi kesulitan ekonomi ini.
“Cukuplah Allah sebagai penolongku”….
Penulis: M Al Amin