Apa yang akan kita lakukan ketika tahu bahwa akan datang tamu istimewa ke rumah kita? Tentu, kita akan mempersiapkan penyambutan sebaik-baiknya bukan? Ya, demikianlah seharusnya akhlak seorang tuan rumah.
Nabi Muhammad SAW menegaskan dalam sabdanya, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya”. Jelas dan tegas bahwa di antara ciri keimanan seseorang adalah memuliakan tamu.
Hari ini, menurut penanggalan hijriah adalah hari terakhir di bulan Sya’ban. Itu artinya, besok pagi kita sudah masuk di hari pertama Bulan Suci Ramadhan. Inilah bulan yang penulis sebut sebagai ‘Tamu Istimewa’.
Nah, dengan akan datangnya tamu istimewa tersebut, yang dalam sejumlah ayat suci Al-Quran dan hadits Nabi dikatakan membawa kebaikan, rahmat, ampunan (maghfirah) serta keberkahan, apa yang sudah kita persiapkan untuk menyambutnya?
Jika untuk menyambut kehadiran seorang tamu istimewa kita bersedia melakukan apa saja untuk menjamunya, agar sang tamu merasa benar-benar dihargai dan dihormati, yang akan berdampak pada kesan positif sang tamu kepada kita, lalu untuk menyambut Bulan suci Ramadhan, tamu istimewa yang dihadirkan Allah kepada kita, apa persiapan yang sudah kita lakukan untuk menyambut dan menjamunya?
Para sufi memberi tuntunan kepada kita bagaimana cara menyambut datangnya tamu istimewa tersebut.
Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk menyambut datangnya tamu istimewa itu:
Pertama, takhalli, yaitu mengosongkan diri dari segala penyakit hati yang selama ini bersemayam di dalam diri kita: sifat sombong (takabbur), iri dan dengki (hasad), rakus (thama‘), bangga diri (‘ujub), suka pamer (riya’, sum’ah), pendendam, buruk sangka (su’udzhan) dan beragam penyakit hati lainnya.
Kedua, tahalli, yaitu mengisi diri ini dengan beragam hal positif, mengganti seluruh perilaku dan perangai negatif yang bersemayam dalam diri. Kita ganti sifat sombong (takabbur) dengan rendah hati (tawaduk), iri dan dengki (hasad) dengan syukur, rakus (thama‘) dengan menerima (qana’ah), riya’ dengan ikhlas, pendendam dengan pemaaf, buruk sangka (su’udzhan) dengan baik sangka (husnuzhan), dan seluruh perilaku dan perangai negatif kita dengan perilaku dan perangai positif.
Ketiga, tajalli, yaitu menampakkan hasil dari latihan-latihan spiritual (riyadhah bathiniyyah) kita selama bulan suci Ramadhan nanti dalam aktivitas sehari-hari pasca Ramadhan.
Inilah beberapa pesan para ulama sufi untuk kita semua dalam rangka menyambut datangnya tamu istimewa yang akan segera hadir.
Semoga tahun ini, kita bisa menyambut datangnya tamu istimewa ini dengan persiapan yang matang, sehingga sang tamu akan sangat terkesan kepada kita. Walhasil, kebaikan, rahmat, ampunan serta keberkahan akan melingkupi kehidupan kita hingga akhir hayat nanti, bahkan berlanjut hingga ke alam akhirat. Amiiin..
Marhaban Ya Ramadhan
Ruang Inspirasi, Kamis (23/4/2020)/30 Sya’ban 1441 H.