Jika pagi ini, ketika bangun tidur anda tidak melihat ada selang infus yang menempel di tangan, atau selang oksigen yang terpasang di kedua rongga hidung anda, bersyukurlah, itu artinya anda tengah berada di rumah dalam kondisi sehat, bukan di rumah sakit dalam keadaan terbaring tak berdaya.
Bagi yang tengah sakit, dan berada di rumah sakit pun harus bersyukur, karena saat ini anda masih diberi nikmat hidup oleh Allah SWT. Terus berusaha dan berdoa semoga lekas diberi kesembuhan oleh-Nya. Berpikir positif bahwa penyakit yang anda derita adalah wujud kasih sayang Allah, agar anda selalu mengingat-Nya, jauh lebih baik daripada mengeluh apalagi mempertanyakan keadilan Allah.
Jika saat ini anda dapat membaca huruf demi huruf yang terangkai dalam tulisan ini tanpa merasa kesulitan, bersyukurlah, itu artinya pengelihatan anda masih baik. Ya, meskipun mungkin dibantu dengan kacamata, misalnya. Tetap bersyukur, karena di luar sana ada orang yang sama sekali tidak bisa melihat, meski dibantu dengan mengenakan kacamata.
Selalu bersyukur sepanjang waktu, akan menghadirkan rasa tentram dalam kalbu. Syukur dalam setiap keadaan, akan menjadikan hidup terasa nyaman. Syukur tak terukur akan menjadikan seseorang hidup makmur. Syukur setiap saat akan menjadikan hidup terasa nikmat.
Nah, mengapa seringkali kita merasakan hidup ini tidak nyaman, diliputi keresahan dan kegalauan? Jawaban atas pertanyaan ini adalah karena seringkali rasa syukur hilang dari diri kita.
Kita sering membayangkan atau menginginkan sesuatu yang berada di luar kita, sesuatu yang tidak atau belum kita miliki. Padahal, jika kita melihat di dalam diri kita, terlalu banyak, bahkan tak terhitung nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Tetapi, karena nafsu yang lebih dominan di dalam diri, maka semua nikmat yang telah Allah hadirkan seolah hilang tak berbekas, berganti keluhan dan ratapan. Inilah salah satu sifat buruk manusia.
Tepatlah apa yang disebutkan Allah Swt. dalam salah satu ayat-Nya, ” Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (Q.S. Saba” : 13).
Padahal, Allah Swt telah menjanjikan dalam ayat-Nya yang lain, “…jika kalian bersyukur pasti akan Aku tambah nikmat-Ku padamu. Tetapi jika kalian kufur, sesungguhnya azab-Ku amat pedih”. (QS Ibrahim: 7).
Dari keterangan ayat ini jelaslah bahwa tidak ada cara lain untuk menghadirkan nikmat yang berlipat, selain mensyukurinya setiap saat. Tidak ada cara lain untuk menjadikan nikmat terus bertambah, selain mensyukurinya tak kenal lelah.
So, syukur tak terukur adalah cara paling efektif agar nikmat terus terulur. Sehingga hidup semakin makmur.
Ruang Inspirasi, Kamis, 14 Januari 2021