JAKARTA, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) kembali menambah jumlah Guru Besar atau Profesor dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Hj. Prima Gusti Yanti, M.Hum, sebagai Guru Besar bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Senin (16/11/2020). Prof Prima tercatat menjadi Guru Besar ke-16 di lingkungan UHAMKA dan ke-131 di Perguruan Muhammadiyah untuk bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pengukuhan Prof. Prima dilaksanakan dalam sidang terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka yang dihadiri ketua LLDIKTI wilayah III Agus Setyo Budi, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah Siti Muslimah Widiyastuti, Ketua PWM DKI Jakarta, unsur BPH UHAMKA, unsur pimpinan UHAMKA dan tamu undangan yang mengikuti kegiatan ini secara daring, dengan media Zoom Meeting. Dalam kegiatan ini juga dihadiri secara langsung oleh Senat UHAMKA, Rektor UHAMKA, dan keluarga besar Prof. Prima Gusti Yanti, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Rektor UHAMKA Prof Gunawan Suryoputro M.Hum dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap Prof Prima Gusti Yanti.
“Dalam milad UHAMKA ke-63 saya merasa bangga dan bahagia sekaligus tertantang untuk terus melahirkan profesor-profesor baru, sehingga peran serta UHAMKA dalam meningkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih terasa dan nyata,” kata Rektor.
Untuk itu, UHAMKA akan terus melakukan berbagai upaya termasuk memperkuat kelembagaan UHAMKA. Dengan status akreditasi kelembagaan A, maka melahirkan profesor-profesor baru menjadi tantangan yang kini dihadapi oleh UHAMKA. “Tantangan sekaligus tanggungjawab sebagai institusi pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat,” tambahnya.
Diakui Rektor, untuk menjadi seorang profesor, prosesnya tidaklah mudah. Membutuhkan kerja keras dan keseriusan di tengah kesibukan tugas keseharian sebagai dosen. “Tetapi dengan kerja keras dan kesungguhan, semua impian dan harapan pasti bisa didapatkan,” katanya.
Prof. Dr. Hj. Prima Gusti Yanti, M.Hum dalam orasi ilmiahnya berjudul Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Sastra yang Bermakna menekankan pentingnya menjadikan pengajaran sastra sebagai sarana pembentukan karakter bangsa. Sebab tujuan utama dari pembelajaran sastra adalah mengapresiasi nilai-nilai yang terkandung dalam sastra, yaitu pengenalan, pemahaman, dan penghayatan yang tepat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sastra itu sendiri.
“Pengajaran sastra tak hanya untuk menambah pengetahuan siswa tentang nilai-nilai luhur yang terdapat dalam sastra, melainkan juga turut membantu para siswa agar dapat menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sebuah sastra,” ujarnya
Karena itu ia berharap melalui sastra para siswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung pada sastra dalam kehidupan para siswa, dan dapat pula menjadi rambu pembatas dalam bertingkah laku pada masa mendatang.
Orasi berjudul Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Sastra yang Bermakna tersebut diakui Prof Prima merupakan ide dan pemikiran yang diharapkan dapat memberi pencerahan dan motivasi bagi para dosen muda yang akan meraih profesor.
Diakhir sambutannya, Prof. Prima Gusti Yanti mengakui menjadi profesor adalah bagian dari mimpi seorang dosen dalam pencapaian prestasi akademik. Karena itu ia bersyukur pada akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil yang menggembirakan.
“Alhamdulillah wa Syukurillah…Berkat rahmat dan hidayah-Nya saya meraih gelar guru besar. Hal ini merupakan impian para dosen walaupun membutuhkan kerja keras dan perjuangan yang berat. Terimaksih ya Allah atas semua nikmat, kuasa, dan dan ridha yang telah Engkau limpahkan.”