Biasakan mencatat kegiatan sehari-hari! Catatan itu, suatu saat bisa bermanfaat sebagai pelajaran penting di tempat lain dan diwaktu yang berbeda.
“Catatan atas suatu kejadian, bisa menjadi solusi pada kejadian serupa di tempat lain”, ujar Kakanwil Kementrian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs Muh Lutfi, MAg dalam pidato pembukaan seminar hasil penelitian Pemberdayaan Umat Berbasis ZIS yang diselenggarakan oleh Kemenag, Salatiga (12/11/2018).
Lutfi menyoroti kebiasaan buruk ummat Islam yang tidak membiasakan untuk mencatat serta mendokumentasikan suatu kejadian atau tindakan yang dilakukan. Hal ini menyebabkan sulit berkembangnya penelitian, dan berdampak terhadap lambatnya proses pembangunan ummat itu sendiri.
Ia mengajak kepada seluruh ummat Islam, untuk belajar dari setiap kejadian yang dialami, baik dari hal yang kecil hingga yang serius, agar selalu mempunyai catatan. Karena menurut pandangannya, ummat Islam cenderung melakukan pembiaran pada setiap kejadian, dan ini menjadi sumber kesulitan dalam mengungkapkan segala sesuatu. Lutfi mencontohkan, sangat jarang masjid yang mempunyai catatan sejarah berdirinya, tokoh-tokoh yang berperan, keuangannya, dan kegiatannya.
Lazismu menjadi salah satu peserta dalam acara tersebut. Seminar menghadirkan tiga unsur yang berbeda yaitu, bidang pendidikan agama dan keagamaan, bidang Bimas Agama dan layanan keagamaan, dan bidang Lektur, khazanah keagamaan dan manajemen organisasi. Posisi lembaga amil berada di bidang Bimas agama dan layanan keagamaan.
“Bertolak dari kebiasaan tersebut, muncullah gagasan-gagasan penelitian, salah satu diantaranya adalah Penelitian Pemberdayaan Umat Berbasis ZIS,” ujarnyua.
Dalam pidato pembukaan tersebut, tersirat harapan Lutfi agar ummat Islam menjadi peka terhadap situasi yang berlangsung, yang setiap saat bisa berubah. “Jangan sampai perubahan tersebut membawa korban, yang korbannya adalah ummat Islam sendiri,” ujarnya.