KULONPROGO, MENARA62.COM — Tahun 2024 merupakan tahun terakhir pelaksanaan dua program yang berada di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPSDM) dan Badan Pengembangan dan Informasi Desa (BPI), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).
Dengan berakhirnya kedua program tersebut, perlu dibuat sebuah exit strategy agar program yang sudah berjalan tetap dapat berkelanjutan dan membawa dampak positif bagi kemajuan masyarakat desa. Untuk itulah digelar acara bimbingan teknis (bimtek) bertajuk “Penguatan Dukungan Pemanfaatan OVP di Ruang Komunitas Digital Desa (RKDD) Smart Village.
Salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tanggal12-16 November 2024 lalu. Perlu diketahui dari dua komponen Program Penguatan Pemerintahandan Pembangunan Desa (P3PD) yang dilaksanakan Kemendesa PDTT di BPSDM dan BPI telah dicapai beberapa hasil positif.
Dalam pelaksanaan Bimtek Penguatan Pemanfaatan OVP dan di RKDD Smart Village yang berlangsung di Kulonprogo dan diikuti pihak Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BBPPMD) DKI Jakarta, BBPPMD DI Yogyakarta, jejaring mitra dari Telkom Univesity, Unusia, 101 Media, alumni akademi desa Boyolali, Magelang, Sumedang, Blitar, dan para kader/duta digital, RKDD, PD/PLD dari 4 desa di Kulonprogo, disepakati bahwa apa yang dihasilkan dari dua komponen program di BPSDM dan BPI ini harus ditindaklanjuti dengan bentuk pelembagaan. Untuk itu telah dibentuk tiga (3) kelompok kerja yang terdiri dari Kelompok Kerja Kelembagaan, Kelompok Kerja Program dan Kelompok Kerja Kemitraan.
Dari diskusi yang dilaksanakan oleh ketiga kelompok kerja tersebut, pada tanggal 15 November 2024 telah disepakati, untuk membentuk lembaga yang diberi nama “Asosiasi Konten Kreator Desa”. Dengan pilot project di Kota Kulonprogo. Adapun kepengurusan sementara terdiri dari Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Balai DKI dan Yogyakarta, Jejaring Kemitraan, dan Alumni Akademi Desa, Kader/Duta Digital, dan RKDD.
Kegiatan ini juga didukung oleh Polda DIY dalam hal ini adalah Direktur Binmas Polda DIY KombesPol Tartono yang secara langsung ikut mendukung dan mengapresiasi terbentuknya AKKDes (Asosiasi Konten Kreator Desa ), Tartono memberikan berbagai fasilitas, salahsatu ruangan di kediaman pribadinya yang berada satu komplek dengan Pondok Hafidz Quran dan Café Jolotundo yang merupakan unit sosial dan usaha yang dimilikinya untuk dijadikan basecamp bagi AKKDes Wilayah Kulonprogo, sekaligus bersedia menjadi Pembina dalam asosiasi tersebut bersama Fujiartanto selaku Kepala PPSDM Kemendes PDT dan Nurdin Ibrahim selaku PSM Ahli Utama.
” Justru kelembagaan seperti ini yang saya inginkan, kami sudah memfasiltasi untuk memberikan pelatihan, dan saya harap ini bisa menghasilkan rumah – rumah produksi di tingkat desa sehingga mampu membantu masyarakat” kata Fuji.
Fuji juga menambahkan, coba ini mulai diseriusin, awalnya memang di Kulonprogo, nantinya akan saya dukung nanti akan menjadi tingkat nasional, bahkan jikalau memungkinkan kita akan dorong seperti adanya Munas asosiasi, tegasnya.
Dalam bimtek OVP dan soflaunching AKKDes kali ini, beberapa unsur pendiri lahirnya asosiasi tersebut diantaranya Yunda Azrina dan Rara Prameswari dari Balai DKI Jakarta, Andri Indriyani dan Eko Budi dari Balai Yogyakarta, Novanda Alim Setya Nugraha dan Hari Widi Utomo dari Tlekom University serta Agung Riyadi dan Abdul Malik MSN dari Media 101 yang merupakan mitra jejaring OVP Kemendesa PDT. (nov)