JAKARTA – Ramadhan dan Lebaran, acapkali menjadi momen merepotkan bagi sebagian kaum hawa, utamanya mereka yang sangat peduli dengan penampilan. Mereka jauh hari sudah berburu baju-baju di mal maupun butik ternama. Intinya mereka ingin tampil maksimal pada bulan yang spesial yakni Ramadhan.
Memenuhi kebutuhan kaum perempuan akan baju-baju untuk Ramadhan dan Lebaran, Dresshaus, sebuah platform fashion brand lokal menggelar acara Ramadhan Pop-Up, Sabtu (26/5). Acara yang digelar di Lewis & Carroll Flower Market Grand Indonesia yang bertujuan mengenalkan produk kepada masyarakat tersebut menyuguhkan lebih dari 20 desainer brand lokal asli Indonesia.
“Meski brand lokal, tetapi produk fesyen yang kami hadirkan memiliki kualitas baik, dengan desain unik dan warna yang menarik. Itu sebabnya, animo para wanita mengunjungi Ramadhan Pop-Up sangat menggembirakan,” kata Jane Tahir, Co-Founder Dresshaus.
Koleksi baju yang ditampilkan pada Ramadhan Pop-Up tersebut merupakan koleksi terbaru spesial untuk Ramadhan. Kisaran harga yang ditawarkan untuk satu baju sangat terjangkau kisaran Rp 650.000 hingga Rp 3.000.000.
Beberapa desainer lokal yang bergabung antara lain Maryallé, MYVB Atelier, MIAN, Soecah, Goya Studio, Setara, Sabcath dan masih banyak lagi. Selain baju wanita seperti kaftan dan tunik, terdapat juga aksesoris mulai dari sepatu, tas, hingga perhiasan yang di jual di acara tersebut.
Jane mengatakan bahwa dalam setiap kurasinya, Dresshaus memastikan setiap baju yang di jual mempunyai kualitas dan keunikan tersendiri. Dresshaus selalu melihat tren-tren seperti model pakaian, bahan dan warna dalam memilih kurasi koleksinya.
Setelah Ramadhan Pop-Up di Lewis & Carroll Flower Market Grand Indonesia, Dresshaus jelas Josephine Tirtanata, Co-Founder Dresshaus juga akan menggelar Ramadhan Pop-Up berikutnya di ini merupakan The Gallery at Lewis & Carroll, Jalan Bumi No.4 pada tanggal 7-10 Juni 2018.
Dresshaus, lanjut Josephine, tidak hanya menjual produk fesyen berupa baju. Ada juga sepatu, tas dan asesoris perhiasan. Tetapi memang 70 persen adalah produk fesyen berupa baju.
“Kami menjual dengan cara offline di butik maupun online, untuk menjangkau lebih banyak pelanggan,” tuturnya.
Latar Belakang
Dresshaus sendiri merupakan produk dari perusahaan DH Group (www.dhgroup.id)yang didirikan pada bulan Juli 2017 oleh dua wanita bernama Josephine Tirtanata dan Jane Tahir. Kedua pendiri tersebut memang bukanlah perancang fashion.
Josephine mempunyai latar belakang edukasi dibidang software engineering dan pernah bekerja di Google New York. Sementara Jane mempunyai latar belakang edukasi di bidang bisnis dan media, namun pernah bekerja dengan desainer Jason Wu di kota New York. Semenjak pulang ke tanah air mereka mendirikan DH Group dengan dua produk yang adalah Dresshaus dan Doverhaus.
Dresshaus adalah retail e-commercespesial baju pesta, sementara Doverhaus adalah retail e-commercebaju kasual. DH Group mempunyai visi perusahaan untuk membangun platform yang dapat memudahkan setiap wanita mencari kebutuhan pakaian mulai dari acara pagi hari hingga malam hari.