JAKARTA, MENARA62.COM – BINUS University melalui Program Studi Primary Teacher Education (PGSD) kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak pendidik masa depan yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global. Hal ini disampaikan Dekan Faculty of Humanities BINUS University Dr. Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si pada acara EduTalks: Shaping Future Educators, Inspiring Global Impact di Auditorium BINUS @Kemanggisan Anggrek Campus, Kamis (25/9/2025).
Pada momen tersebut diluncurkan pula program Beasiswa 100% untuk Program Studi PGSD BINUS University.
Dalam sambutannya, Dr. Elisa Carolina menegaskan bahwa PGSD BINUS University merupakan bagian penting dari visi besar BINUS University dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan. “PGSD BINUS University adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk melahirkan pendidik dengan standar internasional,” katanya.
Lulusan Prodi PGSD BINUS University, lanjut Dr. Elisa, tidak hanya siap mengajar di ruang kelas, tetapi juga terhubung dengan jaringan global employability yang luas. “Inilah yang membedakan prodi PGSD kami dengan PGSD di perguruan tinggi lainnya. Semangat kami adalah menyiapkan guru SD yang tidak hanya siap untuk mengisi ruang kelas, tetapi juga memiliki peluang karir secara global,” tegas Dr. Elisa.
Dr. Elisa menyebut setidaknya ada tiga keunggulan prodi PGSD BINUS University. Pertama, mahasiswa PGSD BINUS University diberikan pengalaman skala global dan penguasaan teknologi. Ini dimaksudkan agar setiap lulusan dapat bersaing di dunia global.
Kedua, BINUS University selama ini dikenal sebagai kampus teknologi. Setiap lulusan termasuk prodi PGSD juga akan sangat tertata dan terprogram untuk menguasai dan memanfaatkan teknologi seperti artificial intelligence dan cyber security.
Ketiga, mahasiswa prodi PGSD BINUS University disiapkan tidak hanya menjadi guru kelas, tetapu juga mampu menangkap peluang pekerjaan lain di dunia pendidikan, seperti menjadi konsultan pendidikan, penyusun kurikulum dan lainnya.
Ia menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat menjanjikan, mengingat semua keluarga telah menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. Bahkan pada saat dunia menghadapi pandemi Covid-19, sektor lain nyaris berhenti total, namun tidak dengan sektor pendidikan.
Beasiswa untuk Calon Pendidik Kelas Dunia
Guna memberikan kesempatan lebih luas kepada generasi muda untuk meraih mimpi menjadi pendidik berkelas dunia, BINUS University berinisiatif dalam bentuk beasiswa. Program ini ditujukan bagi siapa saja yang berminat bergabung pada prodi PGSD BINUS University dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

“Melalui beasiswa penuh ini, kami ingin memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk menjadi pendidik berkelas dunia yang membawa dampak positif bagi masyarakat,” tambah Dr. Elisa.
Senada juga disampaikan Head of Program PGSD BINUS University, Wahyu Setioko, S.Si., M.A., Ph.D. Ia menekankan bahwa beasiswa penuh ini membuka peluang bagi para generasi muda untuk melangkah dan menggapai karier di berbagai sektor edukasi yang lebih luas.
“Melalui beasiswa ini kami ingin menjaring generasi muda yang memiliki passion dan kegigihan untuk menjadi role model pendidikan berkompetensi global,” jelas Wahyu.
Selain banyak menggunakan teknologi, dalam system perkuliahan Prodi PGSD, 30 persen perkuliahan menggunakan bahasa Inggris. Itu sebabnya calon mahasiswa Prodi PGSD harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris minimal dapat menangkap dan memahami bahasa Inggris.
Selain itu, selama berkuliah di BINUS University, mahasiswa penerima beasiswa harus dapat mencapai IPK minimal 3.0.
Meski profesi guru acapkali dibayang-bayangi dengan konotasi negative seperti gaji yang minim, Wahyu memastikan bahwa animo generasi Z untuk masuk ke prodi PGSD BINUS University meningkat pesat dalam dua tahun terakhir ini. Kuncinya, mereka mendapatkan pencerahan terkait peluang kerja, peluang profesi yang bisa digeluti pasca lulus dari prodi PGSD BINUS University.
“Kita katakan bahwa kita berlayar di lautan yang sama, tetapi perahunya yang berbeda. Nah generasi Z itu suka sekali dengan hal-hal yang kreatif. Makanya ketika kami tawarkan bahwa prodi PGSD BINUS University tidak hanya mengajarkan menjadi guru tetapi supporting pendidikan lainnya, generasi Z lebih tertarik,” tegas Wahyu.
Ia menekankan bahwa beasiswa penuh ini membuka peluang bagi para generasi muda untuk melangkah dan menggapai karier di berbagai sektor edukasi yang lebih luas.
Talkshow Interaktif, Buka Wawasan Siswa
Acara ini menggabungkan talkshow interaktif, hiburan kreatif, dan trial class, yang dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, praktisi pendidikan, hingga pelaku industri. EduTalks 2025 tidak hanya menjadi ajang berbagi wawasan, tetapi juga pernyataan visi BINUS University untuk terus melahirkan pendidik yang siap menjawab tantangan pendidikan di tingkat nasional maupun global.
Dalam sesi talkshow, Marc Irawan, CEO CoLearn, menyoroti penggunaan teknologi daalam dunia pendidikan. Menurutnya teknologi, khususnya Education Technology, akan mengubah peran guru dari sekadar pengajar di kelas menjadi fasilitator pembelajaran yang lebih personal, interaktif, dan berbasis data. “Guru di masa depan bukan hanya mengajar, tetapi juga menjadi profesi yang memanfaatkan platform digital,” katanya.
Menurut Marc Irawan, lulusan PGSD BINUS University memiliki peluang karier yang luas, termasuk di perusahaan Education Technology seperti sebagai content creator pendidikan, learning consultant, hingga product specialist yang mengembangkan solusi pembelajaran digital.
“Inilah era di mana guru bertransformasi menjadi inovator dalam ekosistem pendidikan global,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Evi Trisna, Advisor Indonesia Mengajar, juga menekankan bahwa di Indonesia saat ini, peran guru menjadi sangat strategis karena mereka berada di garis depan untuk membekali generasi muda menghadapi tantangan zaman.
“Untuk mahasiswa PGSD BINUS University, pesan saya sederhana yaitu jadilah pendidik yang berani berinovasi, terbuka dengan perkembangan, dan tetap berakar pada nilai-nilai lokal. Dengan kombinasi tersebut, Anda bisa membawa dampak nyata, tidak hanya di kelas atau komunitas sekitar, tetapi juga dalam ekosistem pendidikan berskala global,” katanya.
Inspirasi semakin terasa lewat kisah Lorensia Ria Audini, alumni PGSD BINUS University yang kini berkarier sebagai guru di Global Prestasi School, sekolah internasional yang menggunakan kurikulum Cambridge. Ia menuturkan bahwa pengalaman belajar di PGSD BINUS membekalinya dengan metodologi mengajar, kompetensi global, kurikulum internasional, hingga keterampilan komunikasi lintas budaya yang membuatnya percaya diri menembus sekolah internasional.
Menurutnya, beasiswa ini akan membuka jalan bagi lebih banyak generasi muda untuk mengikuti jejak serupa.
Selain diskusi inspiratif, acara EduTalks juga menampilkan kreativitas mahasiswa PGSD BINUS University melalui sebuah drama musikal. Suasana semakin semarak dengan penampilan dari Binusfluencer Nadine Abigail dan Charisa Faith, yang menghadirkan hiburan segar sekaligus pesan motivatif bagi audiens.
BINUS University, baik dengan institusi pendidikan internasional, startup teknologi pendidikan, maupun lembaga non-profit global, mahasiswa PGSD BINUS University mendapatkan peluang karier yang melampaui batas ruang kelas tradisional. Dengan inisiatif ini, BINUS University sekali lagi mempertegas perannya dalam Fostering and Empowering the Society melalui pendidikan yang relevan, modern, dan berdampak luas. PGSD BINUS University mengundang generasi muda Indonesia untuk bergabung, meraih beasiswa penuh, dan membuka pintu menuju karier global di dunia pendidikan.

