JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta Bio Farma focus pada pengembangan vaksin yang mampu mencegah, mendeteksi dan merespons penyakit pandemic yang berpotensi mengancam ketahanan nasional. Langkah tersebut dinilai jauh lebih bermanfaat.
“Kalau mau diversifikasi usaha jangan membuat diversifikasi yang membebani, tidak ada nilai tambahnya, tidak membuat quality of life nya meningkat. Buat yang murah dan menolong orang, pasti berkahnya banyak,” kata Menkes dalam siaran persnya, Rabu (25/12/2019).
Lebih lanjut, Menkes menekankan agar Bio Farma juga mengurangi proses impor barang setengah jadi. Pasalnya, hal ini bisa mengancam ketahanan kesehatan nasional.
“Ingat batasi impor bahan setengah jadi, kita kan ngak tau halal atau enggak karena setengah jadi, nanti pertahanan kita malah jebol,” pesan Menkes.
Atas diperolehnya predikat Center of Excellence, Menkes menekankan agar kepercayaan dari anggota negara OKI tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kemaslahatan umat terutama dalam hal peningkatan produksi vaksin halal.
“Kita harus bertanggungjawab terhadap produk-produk kita, karena ini adalah negara mayoritas Islam, otomatis kita mengedepankan produk halal. Jadi kalau produknya mau keluar seharusnya sudah tersertifikasi halal,” tutur Menkes.