30.8 C
Jakarta

BTM Ingin Menjadi Pusat Keuangan Muhammadiyah

Baca Juga:

Malang, MENARA62.COM, Ketua Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM)  Achmad Suud dalam kata sambutannya di acara penutupan  pelatihan Perkoperasian Syariah untuk wilayah Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM selama empat hari rabu – sabtu  pada tanggal 19 – 22 Juni di Malang – Jawa Timur, mengatakan, jika BTM Ingin menjadi pusat keuangan syariah Muhammadiyah. Dengan adanya BTM sebagai pusat keuangan, maka dana keuangan Muhammadiyah yang berasal dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan warga Muhammadiyah tak akan kemana mana, dan memiliki manfaat besar  terhadap terhadap pengembangan ekonomi Muhammadiyah dan bangsa.

“Bahkan dengan menempatkan dana di BTM secara otomatis menempatkan BTM sebagai cash management keuangan Muhammadiyah,” ujar Suud.

Sangat beruntung, lanjut Suud, jika tiap – tiap Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)  memiliki BTM, hal ini memudahkan dari segi kemandirian ekonomi dan dakwah dalam mengembangkan pilar ketiga. Hal ini ia ungkapkan, karena sudah menjadi fakta tiap – tiap daerah yang memiliki BTM sangat cepat sekali  pergerakan dan pertumbuhan ekonominya, baik AUM dan warga.

Kedepan dengan BTM tersebut, Suud berharap agar BTM juga sebagai pioner dalam menumbuhkan Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) secara alami.  Hal ini dikarenakan BTM adalah lembaga keuangan berbasis koperasi dengan tujuan sebagai akses permodalan dan menumbuhkan semangat kewirausahaan.

Sementara, Direktur Eksekutif Induk BTM Agus Yuliawan, menegaskan, untuk menciptakan agar BTM sebagai pusat keuangan Muhammadiyah, institusinya akan terus mensosialisasikan Gerakan Microfinance Muhammadiyah atau GMM  dalam menumbuhkan satu PDM satu BTM, sebagaimana mandat Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Surat Edaran 004.

Dalam strategi sosialisasi tersebut, Agus mengungkapkan, Induk BTM akan mengajak mitranya yaitu pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM untuk sosialisasi dan pelatihan perkoperasian syariah atau BTM di seluruh jaringan Muhammadiyah di berbagai daerah.

“Alhamdullilah semua itu sudah dilakukan di pulau Jawa dan Sumatera. Selanjutnya akan ke pulau Kalimantan atau daerah lain yang berkeinginan mendirikan BTM,”paparnya.

Sementara  Kabid Peningkatan Kurikulum dan Modul Kementerian Koperasi dan UKM Darmiati, mengapresiasi kerjasama pelatihan koperasi syariah dengan Induk BTM. Hal ini tak lepas dari kesiapan dalam pelaksanaan dan out put pelatihan yang selalu ditindaklanjuti dengan pembentukan BTM baru. Realitas ini menurutnya sesuai dengan target dan misi pelatihan koperasi syariah selama ini.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!