Bandar Lampung (9 / 8) Untuk mengimplementasikan sinergisitas antar lembaga keuangan syariah (LKS) di lingkungan Muhammadiyah, kemarin Rabu (8/8) di kantor KSPPS BTM BiMU Lampung, Baitut Tamwil Muhammaddiyah (BTM) bersama Pegadaian Syariah melakukan workrshop sosialisasi dan implementasi keagenan untuk produk – produk pegadaian syariah di jejaring BTM se Provinsi Lampung. Dengan adanya implementasi keagenan tersebut—maka BTM akan memiliki fasiltas produk – produk gadai seperti yang dimiliki oleh pegadaian syariah.
Direktur Eksekutif Induk BTM Agus Yuliawan, dikesempatan itu mengatakan, bahwa sinergisitas antar lembaga keuangan syariah (LKS) perlu di lakukan oleh BTM, apalagi dalam rekomendasi – rekomendasi yang dikeluarkan oleh BTM baik yang di Jawa Timur dan Lampung beberapa waktu yang lalu selalu menekankan adanya sinergisitas antar LKS. Dengan sinergisitas, maka BTM akan semakin kuat dari segala inovasi produk – produk pelayanananya.
Selain itu, Agus juga mengatakan, dalam rangka membangun keuangan inklusif BTM harus memiliki strategi tersendiri dan BTM harus mampu mewarnai pengembangan keuangan mikro di Indonesia. Dengan menjalin sinergisitas dengan Pegadaian Syariah, maka produk – produk pelayanan yang dimiliki oleh BTM bukan sekedar simpan dan pinjam saja tapi lebih dari itu. Dengan keanekaragaman produk – produk pelayanan maka secara otomatis daya tarik BTM bisa luas, bukan saja untuk warga Muhammadiyah tapi juga masyarakat umum. Kemudian dengan model sinergisitas keagenan ini—juga akan membantu kepada Pegadaian Syariah untuk masuk di wilayah mikro dengan mudah tanpa harus berinvestasi secara mahal. “ Maka dengan sinergisitas LKS inilah kedua belah pihak saling membantu dan menguatkan,”paparnya.
Sementara Ketua Pusat Koperasi Syariah (Puskopsyah) BTM Lampung Yuke Derli, menambahkan dalam implementasi keagenana ini, Puskopsyah menghadirkan 30 jaringan primer BTM seluruh provinsi Lampung. Dia berharap dengan adanya workshop ini provinsi Lampung bisa dijadikan pilot projek sinergisitas pertama kali antara BTM dan Prgadaian Syariah. Dalam sinersitas bsnis ini, Yuke juga menekankan bukan hanya sekedar hanya keagenan saja tapi ada banyak hal yang bisa diraih bagi kedua belah pihak seperti pelatihan dan pemberdayaan UMKM anggota BTM dan lain – lain. “Kami berharap sinergisitas ini bisa di tiru oleh LKS lainya yang ingin bermitra dengan Muhammadiyah,”tandasnya.
Sedangkan Deputi Bisnis Pegadaian Area Lampung, Firdaus Wadjidi dalam keterangannya menyambut apresiasi adanya kegiatan itu dan dia sendiri tidak menyangka jika Induk BTM bersama Pegadaian Syariah Pusat melakukan inisiatif terselenggaranya acara dan konsep bisnis tersebut. Dia berharap agar kemiteraan ini bisa berjalan dengan baik dan bisa menjadikan wujud yang nyata dari hubungan kemiteraan antara pegadaian syariah dan Muhammadiyah.
Hubungan kemiteraan pegadaian syariah dan Muhammadiyah sebelumnya sudah berjalan lama dalam berbagai instrumen bisnis—tapi dalam pelaksanaannya sejauh ini belum maksimal. Tapi dengan adanya kemiteraan dengan BTM yang selama ini sebagai ujung tombak pengembangan keuangan mikro Muhammadiyah Firdaus berharap sebagai pintu kemiteraan yang lebih luas terhadap Muhammadiyah.