JAKARTA, MENARA62.COM – Pemerintah telah menetapkan kebijakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada lima tahun ke depan. Kebijakan tersebut akan menjadikan guru memegang peranan sentral.
Hal tersebut dikatakan Presiden Joko Widodo saat membuka resmi Kongres PGRI ke- XXII Tahun 2019 di Jakarta, Jumat malam (5/7/2019).
“Ketika pembangunan SDM menjadi utama maka peran guru menjadi sentral, peran guru menjadi agen,” kata Presiden.
Karena itu Presiden meminta agar guru terus melakukan transformasi pendidikan dan transportasi proses belajar mengajar. Dimana proses belajar harus dilakukan dalam suasana menggembirakan.
Menurutnya perkembangan teknologi yang pesat menjadikan ruang kelas bukanlah satu-satunya tempat belajar. Kini dunia virtual seperti google bisa jadi perpustakaan kita, menjadi sumber belajar anak-anak.
“Kita kan sering terkaget-kaget, oleh sebab itu, peran guru harus lebih dari mengajar tapi juga mengelola belajar siswa, mengarahkan belajar siswa. Guru dituntut lebih fleksibel, guru dituntut lebih menarik dan menyenangkan siswa, kita lihat teknologi perubahan zaman yang ada,” lanjut Presiden.
Ia mengingatkan bahwa peran guru tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun. Guru adalah profesi mulia pembentuk anak bangsa.
Dalam kesempatan tersebut Presiden menyampaikan apresiasinya kepada PGRI. Organisasi yang menaungi jutaan guru di Indonesia tersebut telah mengambil peran penting dalam memperkokoh persatuan dan keberagaman Indonesia. PGRI berperan sentral dalam membentuk karakter bangsa.
“Kita semua tahu PGRI lahir dalam kancah perjuangan bangsa. Dan sering saya sampaikan, saya juga paham PGRI hadir memperkokoh persatuan dan keberagaman,” tukas Presiden
Lebih lanjut Presiden meminta para guru agar terus mengingatkan kepada siswa bahwa Indonesia adalah negara besar. Tidak ada Negara di dunia ini yang semajemuk Indonesia yang memiliki 714 suku.
“Tolong ini betul diingatkan kepada para siswa, para murid, antar anak yang beda agama, antar anak yang beda suku,” katanya.
Ikut mendampingi Presiden antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi.