28.8 C
Jakarta

Buku “Bersinar Di Tengah Pandemi”, Sebuah Catatan Herois Relawan MCCC

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Pandemi Covid-19 ternyata menyimpan banyak kisah heroik relawan MCCC (Muhammadiyah Covid19 Command Center) saat terjun di masyarakat. True story ini berhasil didokumentasikan dalam sebuah buku berjudul Bersinar di Tengah Pandemi.

Buku yang disusun oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DIY daerah pemilihan (dapil) DIY M Afnan Hadikusumo itu diluncurkan, Sabtu (20/11/2021) sore, di Kantor DPD RI DIY Jalan Kusumanegara Yogyakarta.

Dalam pengantarnya, M Afnan Hadikusumo menyampaikan, merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia berdampak signifikan pada semua sektor kehidupan bangsa.

“Alhamdulillah kita sore ini me-launching buku Bersinar di Tengah Pandemi, sebagai dokumentasi khususnya bagi warga persyarikatan Muhammadiyah dalam menanggulangi Covid-19 dan hal-hal lain saat menghadapi Covid baik di rumah sakit, di masyarakat maupun melakukan pemakaman,” ucap Ir H Budi Setiawan, Ketua MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center)  PP Muhammadiyah.

Menariknya, kata dia, gerakan sosial tersebut muncul bukan karena instruksi dari atas melainkan atas kesadaran masyarakat di tingkat bawah. “Kita melihat teman-teman Pimpinan Ranting Muhammadiyah urunan melakukan kegiatan kemanusiaan di masyarakat sampai pemakaman dengan protokol kesehatan,” kata Budi.

Menurut Budi, buku ini sangat penting sebagai dokumentasi serta bagian dari sejarah bangsa. Sejauh ini hampir semua kegiatan MDMC dari pusat sampai ranting dilakukan secara swadaya. “Sifat orang Muhammadiyah itu bergembira ketika melakukan kegiatan sosial, baik yang memberikan sumbangan tenaga, pikiran maupun keuangan,” ungkapnya.

Buku tersebut diterbitkan oleh Gramasurya, percetakan Muhammadiyah. Di dalamnya termuat tulisan bunga rampai dari sejumlah penulis. Mereka adalah Arif Jamali Muis, Iwan KC Setiawan, Ahmad Muttaqin Alim, Nurcahyo Y Hermawan, Marjan Miharjo & Guntur Setio R Ghifari Yuris Masyhari Makhasi, Eko Triyanto.

Kemudian, Ahmad Ahid Mudayana Agung Wijayanto, Shubhi Mahmashony, H Asman, Ilhamsyah Muhammad N, Abdurrahman Darojat, Dwi Pracaya, Rizky Aji P Agung Supriadi, Farid Ma’ruf, Rika Puspita Sari, Phisca Aditya Rosyady, Heru Raharjo dan Fachruddin Hadi. Sedangkan editor dipercayakan kepada Heru Raharjo.

Seluruh Indonesia, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, keagamaan, semua terkena imbasnya. Cucu pahlawan nasional Ki Bagoes Hadikoesoema ini  merasa terpanggil mengabadikan pengabdian relawan. “Buku ini menceritakan berbagai kisah heroik dan dokumentasi yang dilakukan oleh relawan, menjadi gambaran bagaimana mereka berjihad melawan pandemi yang menyelimuti negeri ini,” kata Afnan.

Selain itu, juga diharapkan buku ini sebagai potret peran Muhammadiyah saat bangsa diselimuti  pandemi Covid-19. “Kami sadar pergerakan relawan tidak mungkin semuanya kami munculkan dalam buku ini. Akan tetapi paling tidak buku ini telah menunjukkan sebagian kecil pergerakan relawan Muhammadiyah dalam berperang melawan ganasnya virus Covid,” katanya.

Selain menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang telah bergotong-royong membantu sesama walau dihadapkan situasi yang sulit, Afnan juga berharap semoga setiap usaha mencegah dan menanggulangi Covid-19 membawa kebaikan bagi banyak orang dan menjadi catatan amal salih serta dibalas dengan kebaikan yang berlipat dari Allah SWT.

Menurut dia, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi sosial yang paling tua di Indonesia dan concern dengan persoalan-persoalan kemasyarakatan, sejak awal munculnya pandemi telah melibatkan diri secara aktif dalam proses tanggap darurat bencana non-alam ini.

Di sinilah letak strategis peran relawan penanganan Covid-19 menjadi sangat menentukan. Pergerakan relawan Muhammadiyah yang tergabung dalam MCCC maupun di luar MCCC ini perlu mendapatkan apresiasi dan monumen supaya menjadi kenangan dan pelajaran di masa yang akan datang. Dan buku inilah bentuk monumen yang mendokumentasikan perjuangan para relawan Muhammadiyah agar menjadi ingatan kolektif kita semua.

M Arri Rusdiyantara selaku Koordinator penyelenggara menyampaikan buku ini didedikasikan sepenuhnya untuk relawan MCCC se-DIY dalam jihad melawan pandemi.

“Semoga menjadi momentum untuk relawan dan menjadi penyemangat semua elemen persyarikatan bangkit kembali setelah terpuruk diterjang pandemi Covid-19. Terima kasih untuk support M Afnan Hadikusumo, tim penyusun dan semua yang menyumbangkan tulisannya pada buku ini,” jelas Arri.

Sedangkan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY, Anton Nugroho, berharap terbitnya buku ini dibarengi dengan selesainya pandemi Covid-19 dari muka bumi. “Semoga bisa menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuk umat manusia,” kata dia.

Ada cuplikan kisah menarik dalam buku tersebut yang ditulis Irfiandi Aziz dari MCCC Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kauman Yogyakarta bersama rekannya Wahida Wahyu Hidayat tentang pengalaman mereka melakukan pemakaman jenazah pasien Covid disertai dengan protokol kesehatan.

MCCC Kauman awalnya terbentuk dari keprihatinan warga ketika ada jenazah belum dimandikan dan disalatkan. Bagaimana pun jenazah punya hak yang harus dilaksanakan oleh mereka yang masih hidup.

Dia juga berkisah tentang liku-liku mengambil jenazah pasien yang  meninggal dunia di rumah saat isoman maupun repotnya mencari peti jenazah sampai akhirnya membuat peti sendiri yang harganya jauh lebih terjangkau. “Teman-teman di sini dengan semangat Bismillah arep jam pira, siap berangkat. (Istilahnya) dijawil njondhil. Landasannya tetap Bismillah,” kata Wahida.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!