JAKARTA – Masa cinta romatis pernikahan biasanya hanya akan berlangsung antara 2 hingga 4 tahun. Setelah itu, hubungan pernikahan mulai diwarnai dengan pertengkaran, dan berbagai problem yang mampu merenggangkan hubungan pasangan suami istri.
“Saya banyak menemukan pasangan yang tidak mengalami apa yang disebut dengan great marriage, yakni suatu pernikahan dengan visi bersama yang dapat dinikmati kedua belah pihak, sebuah hubungan yang bahagia, awet, intim dan hot setelah melewati masa cinta romatis,” kata Deny Han, Konsultan Perkawinan dan Keluarga, di sela peluncuran buku The Great Marriage, 6 Terobosan Menuju Pernikahan yang Sehat dan Bahagia, yang berlangsung di Gramedia Central Park, Jakarta, Sabtu (15/9).
Menurutnya ada dua masalah yang mendasari situasi tersebut terjadi dalam sebuah perkawinan. Pertama, karena keterbatasan pendidikan pranikah yang memadai berdasarkan sains dan penelitian di Indonesia. Faktor kedua adalah banyak pasangan yang mempersiapkan pernikahan dari jauh-jauh hari sebelumnya, bahkan satu tahun sebelum pernikahan dengan menyediakan anggaran yang cukup besar hanya untuk pesta satu hari. Tetapi sayangnya, pasangan ini kurang atau bahkan tidak mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah hari H pernikahan.
Buku setebal 251 halaman tersebut ditulis Deny berdasarkan pengalamannya melayani konsultasi seputar Love & Relationship selama 12 tahun.
Deny melengkapi keahliannya dibidang konsultasi perkawinan dengan menempuh pendidikan khusus mengenai pernikahan dan keluarga di Dr James C Dobson’s School of Marriage an Family, USA. Dia juga mengantongi Certified Marriage Mentor dari Drs. Les & Leslie Parrot, USA serta Certificate of Counseling Skill dari Counselling dan Care Center Singapore dan Lifespring Indonesia.
Dalam buku The Great Marriage ini, Deny menggali secara mendalam enam terobosan yang perlu dilakukan oleh pasangan untuk mendapatkan perkawinan yang hebat. Ke-6 terobosan disebutnya sebagai My Friend Romeo 3C, My (Mindset) Frien (Frienship) Romeo (Romance & Sex) 3 C (Communication, Conflict Management dan Commitment). Masing-masing terobosan diulas menggunakan bahasa yang apik dan disusun secara sistematis sehingga memudahkan pembaca memahami maupun mempraktikkannya.
“Saya memberanikan diri menulis apa yang saya alami dan rasakan dalam pernikahan saya, untuk menjadi inspirasi bagi pasangan lain di Indonesia. Dengan kehidupan perkawinan yang harmonis, tidak hanya akan menurunkan suami istri tetapi juga menyelamatkan banyak pasangan dari perceraian,” tandas Deny.