PURWOKERTO, MENARA62.COM — Setiap tahun, Oktober diperingati sebagai Bulan Bahasa. Penetapan bulan bahasa sendiri bertujuan untuk memelihara serta meningkatkan peran masyarakat dalam menangani masalah bahasa. Bulan bahasa merupakan sebuah simbol kecintaan terhadap bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa.
Hal itu diungkapkan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, M.H., dalam pembukaan bulan bahasa 2018 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Senin (12/11/2018).
Acara yang dibuka di Audit Ukuwah Islamiah UMP ini dihadiri oleh Dekan FKIP UMP, Kaprodi PBSI dan para Dosen, serta Para Guru Pendamping Siswa dan Hadirin tamu undangan.
Rektor mengatakan, kegiatan bulan bahasa merupakan kegiatan yang sangat positif. Kegiatan yang dimulai dengan kegiatan Olimpiade Bulan Bahasa Lomba Baca Puisi, Pidato, dan Artikel dilanjutkan Seminar Nasional Bahasa dan Sastra menghadirkan para pakar bahasa.
“Saya sangat mendukung sekali terhadap acara Bulan Bahasa ini, ke depan acara ini bukan tingkat regional saja melainkan bisa sampai tingkat nasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut Rektor berharap agar semua bisa meyakini bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, bahasa pemersatu dari Sabang hingga Merauke.
“Tanpa bahasa Indonesia negara kita akan terpecah belah. Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Rektor menjelaskan penggunaan bahasa Indonesia harus digerakan secara nasional karena dengan bahasa Indonesia telah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Hal ini selaras dengan salah satu butir isi sumpah pemuda 1928, yaitu kami putra dan putri Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia,” pungkasnya. (tgr)