JAKARTA, MENARA62.COM – Perum BULOG Kantor Wilayah Papua terus memperkuat distribusi beras SPHP ke wilayah-wilayah yang memiliki tantangan geografis ekstrem seperti Pegunungan Bintang, Nduga, Yahukimo, dan Intan Jaya. Empat kabupaten ini merupakan daerah pegunungan terpencil yang tidak dapat dijangkau secara konsisten melalui jalur darat, sehingga memerlukan pola distribusi adaptif agar pasokan pangan tetap terjaga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam siaran persnya, Selasa (9/12), BULOG telah mengirimkan 1.250 kilogram beras via udara untuk Kabupaten Nduga, sementara sebanyak 10.000 kilogram sedang dalam perjalanan melalui jalur sungai dan diperkirakan tiba pada 11–13 Desember 2025. Sementara itu, ke Kabupaten Yahukimo telah disalurkan 2.000 kilogram beras melalui pengiriman udara, ditambah 20.000 kilogram melalui jalur sungai yang juga diproyeksikan tiba pada 11–13 Desember 2025.
Pengiriman ini memastikan stok di kedua wilayah tetap aman sembari menunggu kedatangan pengangkutan sungai yang membutuhkan waktu tempuh lebih panjang. Seluruh proses distribusi—baik melalui udara, darat maupun sungai—dilakukan dengan dukungan penuh dari jajaran kepolisian sebagai mitra pengamanan, pendampingan, dan penyimpanan sementara di gudang filial. Pola multi-moda ini juga diterapkan untuk Pegunungan Bintang dan Intan Jaya yang menghadapi kondisi aksesibilitas serupa, mulai dari cuaca ekstrem hingga keterbatasan sarana transportasi.
Pemimpin Perum BULOG Kanwil Papua, Ahmad Mustari, menegaskan bahwa percepatan distribusi ini merupakan langkah strategis dalam menjaga keterjangkauan pangan di wilayah terpencil. “Pendistribusian ini bertujuan untuk menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru)”.
“Harga jual beras SPHP di empat wilayah tersebut tetap sama dengan daerah lainnya, yaitu Rp13.500 per kilogram. Pengiriman ke daerah seperti Nduga dan Yahukimo merupakan bagian dari komitmen kami untuk memastikan semua masyarakat, termasuk yang tinggal di wilayah paling sulit dijangkau, tetap mendapatkan akses pangan yang layak,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa tantangan biaya logistik di Papua tidak mengurangi komitmen BULOG dalam menjamin ketersediaan beras SPHP bagi seluruh masyarakat.
Selain memastikan kecepatan dan pemerataan distribusi, BULOG Papua juga menegaskan bahwa seluruh biaya angkutan, baik jalur udara, darat, maupun sungai, sepenuhnya ditanggung oleh Perum BULOG. Distribusi dilakukan secara bertahap dan adaptif, dengan target penyelesaian sebelum masa perayaan Natal, di mana kebutuhan masyarakat meningkat signifikan.
Kolaborasi erat dengan POLRI menjadi elemen penting dalam menjaga kelancaran proses pengangkutan dan pengamanan komoditas di lapangan. Secara keseluruhan, BULOG Papua terus mengoptimalkan seluruh moda distribusi—darat, udara, dan sungai—untuk menjangkau empat kabupaten prioritas tersebut. Penguatan distribusi pangan di Pegunungan Bintang, Nduga, Yahukimo, dan Intan Jaya merupakan bagian dari komitmen BULOG dalam memastikan masyarakat di wilayah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan) tetap dapat mengakses beras SPHP dengan harga sesuai ketentuan.
Dengan berbagai tantangan medan dan cuaca yang dihadapi, BULOG tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik demi menjamin stabilitas pasokan pangan yang merata di seluruh Papua. (*)
