JAKARTA, MENARA62.COM – Memanfaatkan momentum panen raya yang tengah berlangsung pada beberapa daerah di tanah air, BULOG sebagai perpanjangatanganan pemerintah bergerak cepat untuk melakukan penyerapan gabah dan beras sebanyak-banyaknya. Penyerapan gabah beras dalam negeri BULOG mencapai 30.000 ton setara Gabah Kering Panen (GKP) perhari.
Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi mengatakan pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) melalui penyerapan gabah dan beras dari dalam negeri pada masa panen raya ini merupakan prioritas pemerintah saat ini. Pada Bulan April kemarin, penyerapan gabah/beras dalam negeri lebih tinggi selama 3 tahun terakhir, yakni mencapai 468 ribu ton setara Gabah Kering Panen (GKP).
“Secara year on year di bulan April kemarin, penyerapan gabah/beras dalam negeri kita lebih tinggi selama 3 tahun terakhir, yakni mencapai 468 ribu ton setara Gabah Kering Panen (GKP). Dan saat ini dengan berbagai upaya yang kami lakukan, BULOG dapat melakukan penyerapan sampai dengan 30.000 ton setara GKP setiap harinya, yang sebelumnya rata-rata dibawah 20.000 ton. Kedepannya, hasil serapan yang kami lakukan akan terus kami tingkatkan secara optimal,” tegas Bayu, Rabu (1/5).
Bayu Krisnamurthi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melakukan penyerapan gabah dan beras dalam negeri secara optimal pada periode panen raya ini.
Hal ini ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhuan stok beras nasional yang bersumber dari produksi dalam negeri.
Ditemui di lain kesempatan pada kunjungan kerja monitoring ketersediaan stok di Gudang BULOG Purwomatani Sleman dan Sentra Penggilingan Padi (SPP) BULOG Sragen pada Senin (29/04), Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pihaknya senantiasa memantau kinerja BULOG di daerah terkait progres penyerapan hasil panen gabah dan beras dalam negeri. Dirinya menekankan bahwa penyerapan yang tengah dilakukan oleh BULOG ini merupakan upaya memenuhi stok pangan nasional di masa kini dan masa mendatang.
“Momentum panen raya ini harus dijaga, karena panen raya pada semester pertama ini menyumbang hingga 70% dari total produksi nasional, utamanya di sentra-sentra padi seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Ini juga menjadi atensi Bapak Presiden Jokowi bahwa pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah menggunakan produksi dari dalam negeri dan sedapat mungkin meminimalisir impor,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Rantai Pasok dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Suyamto, menambahkan “Untuk tahun ini salah satu strategi kami adalah melalui Program Jemput Gabah Beras di setiap wilayah kerja surplus produksi guna melakukan percepatan proses penyerapan hasil produksi, disamping itu kami juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan kelompok tani, unit penggilingan dan mitra kerja pengadaan. Hal ini tentunya kami lakukan untuk mencapai hasil serapan yang maksimal pada momentum panen raya ini”.
Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa BULOG sebagai perusahaan pangan pemerintah yang bertugas melakukan penyerapan dan pengelolaan stok pangan nasional berupaya secara aktif dengan turun langsung ke lokasi panen. Selain itu, dirinya menekankan bahwa BULOG senantiasa melakukan sinergi dengan para pelaku usaha perberasan guna melakukan penyerapan hasil produksi gabah dan beras dalam negeri.(*)