28.4 C
Jakarta

Buya Hamka di Mata Generasi X, Y, Z

Baca Juga:

MESIR, MENARA62.COM – Sebuah polling melalui sosial media dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan generasi X, Y, Z akan sosok Buya Hamka. Hasilnya, 97% mengatakan penting mengenal Buya Hamka, 65% mengenal Buya Hamka dan karya-karyanya, 49% tahu lebih dari 5 karya Buya Hamka.

Hasil polling ini angkanya lebih menggembirakan dari survei yang pernah dilakukan Sumatra Barat Intelectual Society beberapa tahun sebelumnya dalam rangka 100 tahun Buya Hamka, yang menyebutkan hanya 22% responden yang mengenal karya Buya Hamka dan selebihnya hanya tahu namanya saja.

Angka menarik itu dipaparkan dalam webinar “Buya Hamka Di Mata Gen X, Y, Z” yang dihelat Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Mesir, Ahad (28/3).

Umair Fahmidin, Lc, Dipl., selaku ketua PCIM Mesir dalam sambutannya menjelaskan, sedianya webinar ini akan digelar di pertengahan bulan Februari dalam rangka milad Buya Hamka. Namun karena mahasiswa Al Azhar masih berada di tengah musim ujian, maka pelaksanaanya digeser ke bulan Maret.

Hadir sebagai pembicara pertama Uttiek M Panji Astuti, seorang jurnalis dan penulis buku Serial Jelajah Tiga Daulah mewakili Gen X. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan sosok Buya Hamka yang bisa dibaca melalui karya-karyanya, sekalipun tak pernah berjumpa dengannya.

“Kelak hidupnya yang penuh warna membentuk kepribadian Buya Hamka menjadi peka terhadap masalah-masalah sosial, berperasaan halus, pemaaf, dan mudah menenggang perbedaan selama bukan menyangkut akidah,” jelasnya.

Membahas hasil polling Buya Hamka di mata generasi X Y dan Z yang digelar Muhammadiyah Mesir (ist)

Isu yang disorot terkait Gen X adalah kristenisasi yang sangat massif yang disaksikan generasinya. Buya Hamka dalam karya maupun sikapnya menunjukkan kegelisahannya. Salah satunya dengan menolak undangan Menteri Agama untuk hadir dalam acara dengan Paus Johanes di istana. “Bagaimana aku bisa bersilaturahmi, sedangkan umat Islam dengan berbagai cara, bujukan, rayuan, beras, uang, dimurtadkan oleh pemerintahannya?” jawabnya saat dibujuk beberapa tokoh untuk menghadiri acara tersebut.

Magnum opus Tafsir Al Azhar dibedah pembicara kedua Shibgatullah Ahmad, Lc., Dipl, kandidat Master Jurusan Tafsir Univ. Al-Azhar Cairo dan Anggota Dewan Pengawas PCIM Mesir. Dengan pendekatan yang sangat menarik dibahas bagaimana tafsir Al Azhar ini menjadi sangat Nusantara dan masih sangat relevan dibaca generasinya, Gen Y.

Fenomena Gen Z yang diangkat pembicara ketiga Muhammad Azzam Al-Faruq, mahasiswa Tk 1 Fakultas Usuluddin Univ. Al-Azhar Cairo dan Penulis Buku Biografi dan Pemikiran Prof. Dr. H.M. Rasjidi, adalah isu sekularisme yang banyak ditulis Buya Hamka dalam berbagai karyanya. “Isu ini sudah ada sejak lama, hanya bersalin nama dan bentuknya saja, termasuk sekarang hadir di generasi saya,” tegasnya.

Habib Chirzi, tokoh Muhammadiyah yang hadir dalam webinar tersebut memberikan apresiasinya. “Saya sangat bangga dengan Gen X, Y, Z, yang berbicara tentang sosok Buya Hamka dalam webinar ini. Ini adalah sebuah peristiwa peradaban, peristiwa kebudayaan, peristiwa keagamaan.”

Webinar ini tidak hanya dihadiri peserta dari Indonesia dan Mesir, namun juga peserta dari Eropa dan negara-negara Asia lainnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!