31.9 C
Jakarta

Capacity building Ormawa dan UKM, Dosen dan Tenaga Kependidikan  Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM

Dalam upaya loncatan gerakan dari semua unsur elemen untuk menjawab perkembangan tuntutan internasionalisasi dilingkungan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan strategi meningkatkan Capacity building Mahasiswa yang tergabung dalam ormawa dan UKM, Dosen dan Tenaga Kependidikan khususnya di Biro kemahasiswaan dan Alumni Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Hal ini nampak pada kegiatan yang berlangsung pada peningkatan kapasitas (capacity building) dan pembangunan karakter (caracter building) SDM yang berlangsung pada pengabdian kepada Masyarakat,yang dilaksanakan di desa Boro Kabupaten Kulon Progo 21-22 Desember 2024.

Melibatkan  peserta dari Pemuda pemudi Karang Taruna desa Banjar Ashri, ibu ibu PKK, Mahasiswa dan mahasiswi UST yang tergabung dalam ormawa dan UKM dilingkup UST, dosen dan tenaga kependidikan di biro kemahasiswaan dan Alumni UST.

Wakil Rektor III Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Dr. Ari Setiawan, S.Sos.I, M.Pd, menuturkan “ Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk bimbingan teknis (pelatihan) dengan sasaran Jumlah peserta latihan dibatasi 80 mahasiswa yang tergabung dalam ormawa dan UKM. Diharapkan pasca dilaksanakan kegiatan ini mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan di biro kemahasiswaan dan alumni UST dapat meningkatkan etos kerja dan kinerja yang maksimal bagi dosen dan tenaga kependidikan, bagi mahasiswa saling mengenal antar lintas ormawa dan UKM serta bersinergy dalam program kerja yang menunjang Indikator kinerja Utama perguruan tinggi”.

Peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui proses menganalisa lingkungannya, mengidentifikasi masalah-masalah organisasi, mencari kebutuhankebutuhan pengembangan diri dan organisasi, isu-isu dan peluang-peluang yang dapat diperankan organisasi, membuat formulasi strategi dalam proses mengatasi masalah-masalah, dan tentunya merancang sebuah rencana aksi agar bisa terkumpul data penataan sistem organisasi secara baik.

Dengan demikian, pola kerja pengembangan kapasitas sangat menekankan adanya keterlibatan keseluruhan komponen organisasi yaitu mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan di lingkup Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Hal ini diharapkan akan mampu mengembangkan dan mengaplikaskan ilmu yang telah diperoleh melalui proses pendidikan dan pembelajaran, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya untuk memajukan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Mahasiswa termasuk subjek yang paling strategis dikarenakan usia yang masih muda dan kemampuan berpikir yang relatif cepat didukung fisik yang prima. Oleh karena itu, mahasiswa memiliki potensi yang luar biasa. Potensi itu di antaranya adalah kemampuan berpikir kreatif. Rasa keingintahuan yang kuat, mendorong mahasiswa untuk bertindak kreatif. Rasa ingin tahu yang kuat serta pengetahuan yang luas juga mendorong mahasiswa bersikap kritis terhadap berbagai realita bangsa. Selain keingintahuan yang kuat, mahasiswa relatif memiliki semangat yang tinggi. Semangat ini dapat memunculkan pola pikir yang idealis. Idealis berlawanan dengan realistis, jadi mahasiswa mempunyai potensi dalam menginginkan segala sesuatunya sesuai. Potensi lainnya adalah independen, artinya mahasiswa berada pada posisi yang netral, tidak tersentuh oleh ruang politik maupun ekonomi. Mahasiswa punya keahlian yang berbasis keilmuan karena telah mengenyam pendidikan yang lebih terfokus. Kemudian, kemudahan jaringan pertemanan baik di lingkup kampus maupun luar kampus memungkinkan mahasiswa mengembangkan berbagai ilmu (multidisiplin ilmu) dan keberagaman wawasan. Jadi, secara terperinci, potensi yang dimiliki mahasiswa yaitu : Kritis, Idealis, Semangat dan energik,  Independen,  Punya keahlian berbasis keilmuan, kemudahan jaringan (relasi), multidisiplin ilmu dan keberagaman wawasan. Selanjutnya mahasiswa memiliki peran sebagai: Agent Of Change (agen perubahan),  Guardian Of  Value (penjaga nilai kebenaran), Iron Stock (stok pemimpin/pengganti pendahulu bangsa).

Dalam hal ini digunakan istilah iron atau besi karena besi merupakan benda yang kuat dan memiliki beragam manfaat. Hampir setiap elemen suatu barang tersusun dari besi. Demikian pula mahasiswa diharapkan seperti besi.

Peran mahasiswa  terakhir adalah Role Model (contoh bagi masyarakat) Berbagai potensi yang dimiliki mahasiswa di atas tidak menutup kemungkinan UST sebagai Perguruan Tingi Swasta yang banyak menerima mahasiswa dari berbagai latarbelakang suku, agama dan strata sosial dari berbagai pulau di indonesia berharap agar para mahasiswa yang  berkuliah dan menimbah ilmu di UST memiliki kemampuan baik secara kualitas dan kuantitas yang unggul dibidang akademik dan non akademik.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!