32.1 C
Jakarta

Cegah Bullying Sejak Dini, UMS Kenalkan Program TABANA di Sekolah Muhammadiyah Boyolali

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Prodi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan pendampingan implementasi strategi TABANA (Tabung Kebaikan Anak) sebagai upaya menekan perilaku bullying dan menumbuhkan disiplin positif di lingkungan sekolah Muhammadiyah Boyolali. Program ini merupakan bagian dari skema P2AD (Persyarikatan/AUM/Desa Binaan) yang didanai oleh DRPPS UMS Tahun 2025.

Kegiatan FGD dilaksanakan pada Selasa, 14 Oktober 2025 di Ruang Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS, dengan melibatkan kepala madrasah, guru kelas, kepala TK, dan guru TK dari Lembaga Pendidikan AUM Ngemplak Boyolali. Tim pengusul kegiatan pengabdian sendiri terdiri dari Prof. Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd. (Ketua Pengusul), Dhany Efita Sari, Ph.D., Surya Jatmika, M.Pd., Dr. Suranto, M.Pd., Rochman Hadi Mustofa, M.Pd., dan Fiska Puspa Arinda, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

“Dalam forum tersebut, peserta bersama tim pengusul mendiskusikan strategi penguatan karakter melalui penerapan indikator kebaikan, sistem poin perilaku positif, dan mekanisme penghargaan siswa dengan konsep menabung kebaikan,” tutur Sabar Narimo, Jumat (7/11).

Tim berharap, penerapan TABANA dapat menjadi model pendidikan karakter yang menanamkan disiplin positif dan akhlak karimah sejak usia dini di sekolah-sekolah Muhammadiyah/’Aisyiyah.

Usai FGD, tahap berikutnya berupa pendampingan implementasi pertama yang dilaksanakan pada Senin, 3 November 2025 di MIM Giriroto dan TK ‘Aisyiyah 1 Giriroto. Tim pengusul melakukan pengecekan kesiapan alat dan media TABANA, meliputi tabung kebaikan anak, poster indikator kebaikan, rak tabung dan koin kebaikan, serta frame Student of the Month. Saat itu, poster yang menampilkan indikator perilaku baik dan buruk, serta skor koin kebaikan telah terpasang di setiap kelas untuk memudahkan guru dan siswa menerapkan sistem ini.

Sabar Narimo menyampaikan, guru berperan aktif memasukkan koin kebaikan ke dalam tabung setiap hari Sabtu atau akhir pekan, sebagai apresiasi atas perilaku positif siswa sepanjang pekan. Setiap indikator kebaikan bernilai maksimal 3 koin, dengan total akumulasi 72 poin dari 6 indikator kebaikan.

Siswa dengan poin tertinggi di akhir bulan dinobatkan sebagai “Student of the Month”, sedangkan perilaku negatif akan dikenai pengurangan 1 poin. “Sistem ini diharapkan menumbuhkan motivasi intrinsik anak untuk berperilaku baik dan mencegah terjadinya perundungan di sekolah,” ujar Ketua Pengusul.

Program ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. Anom Kasapto, S.E., Kepala MIM Giriroto, menyampaikan bahwa TABANA sangat membantu guru dalam menanamkan nilai-nilai disiplin positif dan mengurangi perilaku bullying.

“Program ini efektif membangun budaya saling menghargai di kelas. Anak-anak lebih sadar pentingnya berbuat baik karena setiap tindakan positif dihargai dengan koin kebaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Ferra Susanti, S.Pd., Kepala TK ‘Aisyiyah 1 Giriroto, menilai TABANA sangat bermanfaat diterapkan di jenjang TK.
“Melalui TABANA, anak-anak belajar disiplin dan berakhlak mulia. Mereka memahami bahwa kebaikan itu bisa ditabung dan menjadi kebiasaan,” tuturnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!