JAKARTA, MENARA62.COM– Masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan terompet secara bergantian. Sebaiknya satu terompet digunakan hanya untuk satu orang dan tidak diberikan kepada orang lain.
Imbauan ini dilakukan Kementerian Kesehatan menjelang pergantian tahun, dimana sebagian masyarakat memiliki budaya meniup terompet. Sebab meniup secara bergantian terompet, bisa menjadi sarana menularkan penyakit termasuk diantaranya Difteri.
“Menularnya paling kalau digunakan berpindah (bergantian). Ya, itu bisa, karena ludah kita menempel di mulut terompet. Penderita (Difteri) kan tidak boleh tukar menukar peralatan makan, sama saja kan salah satu penyebarannya bisa lewat air liur”, terang Direktur Surveilans dan Kerantina Kesehatan Kemenkes RI, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, DSc dalam siaran persnya, Sabtu (30/12).
Menurut dr. Jane, Difteri merupakan penyakit yang mudah menular dengan atau tanpa media terompet sekalipun. Karenanya sangat dianjurkan agar tidak berbagi alat terompet, alat makan atau lainnya dengan penderita.
“Penyebaran kuman penyebab Difteri ini sangat mudah, bisa melalui bicara atau bersin (yang tidak ditutup, bisa sejauh 7 meter. Tidak perlu bantuan terompet”, tandas dr. Jane.
Meski mudah menular dr Jane mengatakan bahwa mereka yang riwayat imunisasi diterinya lengkap, tidak perlu khawatir. Karena imunisasi sangat efektif  melindungi seseorang dari penularan Difteri
Secara khusus kepada masyarakat, dr. Jane mengingatkan untuk tetap menjaga kebersihan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker bila sedang sakit, dan upayakan tidak melakukan kontak dengan penderita Difteri.
Di masa liburan panjang menjelang tahun baru ini, Kemenkes juga mengingatkan masyarakat agar senantiasa cukup beristirahat, dan memperhatikan asupan cairan dan makanan yang sehat.