Pemerintah dan DPR mestinya lebih bijak menghadapi situasi politik dan ekonomi. Secara politik, seharusnya pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sudah memasuki periode kedua kepemimpinannya, sudah bisa mengukuhkan kerjanya dengan lebih baik, dan bersiap meningalkan legacy untuk dijadikan ingatan kolektif bagi seluruh anak negeri.
Disaat Indonesia, yang oleh sejumlah ekonom, termasuk ekonomi senior Prof Didik J Rachbini, sudah memasuki krisis ekonomi, prioritas dan kerja pemerintah dan DPR tentu perlu diarahkan untuk menghadapi krisis ini.
Pagi ini, CEO Amazon mengungkapkan sebuah pernyataan yang membuat investor Amazon ketar-petir. Pasalnya, Jeff Bezos, sang CEO Amazon mengatakan bahwa perusahaannya akan bangkrut.
Pernyataan Jeff Bezos bukan saja mengejutkan investor Amazon, tetapi juga cukup mengerikan bagi kondisi masa depan yang memang semakin sulit diprediksi.
“Saya memperkirakan suatu hari, Amazon akan gagal.”
Dalam wawancara baru-baru ini, Bezos menjelaskan bahwa dia yakin “suatu hari Amazon akan terganggu” dan pada akhirnya “akan bangkrut”.
Apa yang mungkin lebih mengkhawatirkan, Bezos telah membuang sekitar $ 1 miliar saham Amazon setiap tahun. Tetapi Bezos tidak hanya menguangkan, dia menginvestasikan kembali uangnya ke dalam perusahaan dengan menggunakan teknologi yang berkembang pesat. Teknologi ini, dia yakini akan “meningkatkan setiap bisnis”.
Ia mengungkapkan, yang tidak disadari oleh sebagian besar orang adalah ada komponen kecil yang mendukung revolusi teknologi ini. Dan komponen itu tidak diproduksi sendiri oleh Amazon.
Itu karena perusahaan lain tersebut, besarnya kurang dari 1/6 ukuran Amazon. Namun, mereka mampu memproduksi komponen yang sangat kuat sehingga benar-benar dapat memusnahkan persaingan.
Bezos tidak sendirian dalam melihat krisis ini, dan sudah mengambil ancang-ancang untuk menghadapi bukan hanya krisis, tetapi juga “kehancuran” Amazon.
Seorang miliarder Shark Tank mengatakan, ia akan menciptakan triliuner pertama di dunia. Sementara Elon Musk berkontribusi pada investasi $ 1 miliar dalam teknologi ini. Serta, bahkan investor super Warren Buffett mengatakan bahwa itu “sangat mengganggu” dan akan memiliki “efek sosial yang sangat menguntungkan”.
Di Indonesia sendiri, politisi Soetrisno Bachir yang juga pengusaha, dalam sebuah seminar daring yang digelar Institute Teknolgi Bisnis Ahmad Dahlan beberapa waktu lalu juga mengungkapkan bahwa, krisis saat ini tidak seharusnya membuat semua terhenti dan berkeluh kesah. Asal serius dalam menyiapkan rencana, tekun mengerjakan rencana dan lihat melihat peluang sekecil apapun itu, makan menurutnya tetap bisa menjadi jalan keluar dalam menghadapi krisis.
“Kita harus cermat melihat peluang. Lihat sisi positifnya, lihat apa yang bisa dilakukan. Anak saya saja dapat menghasilkan pemasukan yang cukup besar di saat krisis ini,” ujarnya.
Teknologi Baru
Sementara di dunia, para pemilik modal besar, tengah mengincar teknologi yang diperkirakan akan menguasai kemajuan di masa depan.
Jadi, apa kehebatan teknologi ini yang telah menyita perhatian beberapa investor paling sukses di dunia, dan bahkan mereka mau mengalirkan banyak uang ke dalamnya?
Mereka melihatnya sebagai peluang investasi besar – jauh lebih besar dari gabungan Amazon, Tesla, dan Berkshire Hathaway.
Anda tahu, meskipun para miliarder ini telah secara terbuka membicarakan teknologi ini kepada siapa pun yang mau mendengarkan, namun sebagian besar masyarakat bahkan di Amerika sendiri, sebagai gudangnya kapitalis, masih belum tahu bagaimana cara yang tepat untuk melakukan tindakan apalagi berinvestasi dalam apa yang dinamakan sebagai peluang investasi seumur hidup!
Namun, beberapa peneliti pasar percaya bahwa teknologi ini berpotensi bernilai hingga $ 19 trilun Dollar Amerika.
Dengan angka-angka seperti itu, dan dengan begitu banyak investor dan pengusaha terkaya di dunia yang berlomba untuk mengikuti teknologi baru ini, apakah Anda, pemimpin negeri ini, politisi di legistatif dan pengurus partai, serta elit kelompok penekan lainnya, dapat melihatnya sebagai peluang.
Namun, dengan cukup percaya diri Bezos mengatakan, yakin keuntungan terbesar masih akan datang. “Itulah mengapa saya tidak merasa berada di luar kendali dengan prediksi “berani” ini. Lima tahun dari sekarang, Anda mungkin berharap membeli saham ini,” ujar Bezos, yang membuat investornya sedikit menghembuskan napas lega.
Namun Bezoz belum selesai. Ia melanjutkan,”kabar baiknya adalah Anda dapat mengetahui semua tentang perusahaan ini dan teknologi luar biasa ini saat ini. Apa yang telah saya katakan sejauh ini hanyalah puncak dari gunung es,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan yang diturunkan menjadi tulisan di the Motley Fool.
Karena menurut analis yang dimiliki Bezos, revolusi teknologi generasi baru ini sepertinya akan segera dimulai. Teknologi ini bisa menjadi arus utama kapan saja.
Tahukah Anda saham mana yang sedang kita bicarakan?