27.7 C
Jakarta

Corona Pun Menjangkiti Mobil

Baca Juga:

Corona Pun Menjangkiti Mobil. Lho kok bisa? Mobil kan bukan makhluk hidup. Memang mobil bukan makhluk hidup. Namun, orang-orang yang terlibat dalam bisnis otomotif, merupakan manusia yang terganggu karena virus convid-19.

Pasalnya, penguasa Swis nggak mau main-main dengan virus corona. Mereka tidak mau mengambil resiko, negaranya ikut menyebarluaskan virus corona. Itu sebabnya, otoritas Swis membatalkan pameran Jenewa Motor Show 2020. Rencananya, pameran ini akan digelar pada 15 Maret mendatang.

Swis pada Jumat (28/2/2020) mengeluarkan larangan penyelenggaraan acara yang diperkirakan menyedot massa lebih dari 1.000 orang itu. Langkah ini, tentu guna meminimalisir dampak corona.

Tentu, produsen otomotif yang mendaftar pada Jenewa Motor Show 2020 jadi pusing kepala. Mereka yang sudah mimpi dapat memamerkan mobil terbaiknya, ambyar. Pameran bubar, keuntunganpun muspro.

Padahal, 160 perserta sudah menyanggupi akan datang. Menyerah, tentu tidak. Bagi pengusaha, kalau menyerah pada keadaan, tentu akan mati.

Mereka pun memutar otak dan mengubah strategi peluncuran kendaraan jagoannya.

Dilansir Reuters, ratusan peserta itu akhirnya menempuh cara lain untuk mengenalkan kendaraannya. Di era digital ini, tentu pameran live-streaming jadi salah satu pilihan.

Produsen BMW dan Mercedes-Benz, akan menggunakan live-streaming untuk mengenalkan BMW Concept i4 dan Mercedes E-Class.

Sementara Ferrari dan Fiat Chrysler mengatakan, belum memutuskan mengambil cara apa. Mereka tidak memiliki rencana cadangan untuk mengenalkan kendaraan barunya. Namun Fiat dikabarkan tengah mencari opsi lain untuk meluncurkan mobil listrik Fiat 500.

Sedangkan pabrikan Prancis, PSA Group yang menaungi merek DS, mencari tempat alternatif di Paris untuk meluncurkan mobil konsep. Mereka juga menjadwalkan wawancara via live-video dengan para pejabat perusahaan untuk wartawan yang hadir.

Audi berencana mengenalkan A3 sportback dan e-Tron S melalui saluran digital mereka.

Rugi

Kerugian sudah membayang di depan mata produsen otomotis ini.

“Kami menyesali situasi ini, tetapi kesehatan peserta adalah prioritas utama kami dan peserta pameran kami. Ini adalah kasus force majeure dan kerugian luar biasa bagi produsen yang telah berinvestasi secara besar-besaran demi kehadiran mereka di Jenewa,” kata Maurice Turrettini, Ketua Dewan Jenewa Motor Show.

Padahal tahun lalu, Jenewa Motor Show bisa menyedot 660.000 orang. Transaksi yang mengalir pada pameran itu mencapai 256 juta dolar AS atau sekitar 3,6 triliun Rupiah. Angka yang cukup besar. Dana sebesar itu, bisa untuk membangun seperenam ruas tol Terbanggi Besar-Kayu Agung (Terpeka) di Sumatera Selatan, yang nilai investasinya hampir Rp 22 triliun.

Kerugian bukan saja bagi produsen otomotis, penyelenggara pameran pun cukup ksatria. mereka akan mengembalikan uang tiket pengunjung. Namun bagi peserta pameran, tidak mendapatkan pergantian biaya karena hal itu dianggap sebagai kasus luar biasa.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!